PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Gorong-gorong Jalan Nusa Indah, Perumahan Bataranila, Hajimena, Natar selesai dibangun menggunakan dana swadaya murni masyarakat.
Secara simbolis, peresmian gorong-gorong dilakukan dengan menggunting pita oleh Badan Permusyawaran Desa (BPD) Hajimena, Maksun bersama para RT dan tokoh masyarakat, Sabtu malam (9/4/2022), sekitar pukul 21.30 WIB.
Jalan Nusa Indah yang merupakan jalan umum tersebut akhirnya dapat diakses setelah sekitar satu setengah bulan ditutup karena pembangunan.
Plt. Kadus 4 Perum Bataranila, Apandi Anom menyampaikan laporan dalam kegiatan tersebut. Menurut Apandi, untuk pembangunan gorong-gorong, awalnya mengajukan proposal ke pemerintahan desa agar dimasukkan kedalam anggaran perencanaan desa.
“Nilainya Rp25 juta, sudah di-acc di tingkat desa, belum sampai ke tingkat kecamatan, ada pembatalan. Hampir 46% dana ditarik oleh pemerintah pusat (untuk penanganan Covid-19), sehingga semua pembangunan sarana prasarana ditiadakan untuk desa Hajimena,” ujar Apandi.
Atas dasar kondisi ini, semua ketua RT di Bataranila melakukan musyawarah dan menyepakati melanjutkan pembangunan gorong-gorong menggunakan dana sumbangan dari masyarakat. Hingga malam ini, dana yang terkumpul dari masyarakat mencapai Rp29.885.000,-
“Alhamdulillah, akhirnya gorong-gorong selesai dibangun, dan malam ini jalan sudah bisa dibuka kembali,” ujar Apandi.
Dia memohon maaf kepada warga yang selama ini terganggu atas penutupan jalan dan harus berputar jauh melewati jalan alternatif.
“Saya sebagai Plt Kadus juga mengucapkan terimakasih kepada warga khususnya warga Perumahan Bataranila, Tridharma Lestari, dan Perumahan Bunga Mustika yang ikut menyumbang untuk pembangunan gorong-gorong ini,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua BPD Hajimena, Maksun mengapresiasi inisiatif dan terobosan warga Perumahan Bataranila dalam mengatasi masalah di Jalan Nusa Indah dengan pembangunan murni menggunakan dana sumbangan masyarakat.
“Ini adalah sebuah prestasi dari aparat dusun, atas nama aparat Desa, kami ucapkan terimakasih,” ujarnya.
Dia menjelaskan, anggaran pembangunan jalan tidak menggunakan dana desa, melainkan APBD Kabupaten atau APBD Provinsi. Masyarakat dapat mengajukam proposal kepada desa, kemudian desa mengajukan ke kecamatan, dan kecamatan mengajukan ke kabupaten.
“Desa sudah berkali-kali mengajukan, tapi harus benar-benar dikawal hingga ke tingkat dewannya. Kita semua harus maklum dengan kondisi ini, bukan berarti desa Hajimena tidak berbuat untuk ini,” katanya.
Maksun menjelaskan, swadaya masyarakat merupakan salah satu sumber pendapatan belanja desa. Hal ini perlu terus digalakkan untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat.
“Mudah-mudahan kalau ada masalah di tempat lain, juga dapat diselesaikan dengan cara yang sama. Terimakasih sebesar-besarnya atas kepedulian dari warga,” kata Maksun.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gorong-Gorong, Syamsul Huda mengatakan gorong-gorong di jalan Nusa Indah tersebut sudah jebol sejak tiga tahun lalu, sehingga setiap musim hujan, jalan dan rumah warga mengalami banjir.
“Gorong-gorong itu jebol sudah lama, dua atau tiga tahunan, setiap hujan, banjir sampai ke rumah-rumah warga yang ada di pinggir jalan,” ujar Syamsul.
Akhirnya, salah satu warga berinisiatif membongkar dan membangun gorong-gorong, tapi mengalami keterbatasan dana. Akhirnya, berdasarkan musyawarah aparat dusun dan RT, pembangunan gorong-gorong dilanjutkan menggunakan dana sumbangan masyarakat.
Pengumpulan dana dilakukan kepada warga di 4 RT yang ada di Bataranila, warga Perumahan Tridharma Lestari, dan warga Perumahan Bunga Mustika, serta sumbangan umum.
“Alhamdulillah, gorong-gorong selesai dibangun, ditambah pelebaran jalan rabat beton sepanjang 50 meter,” tandas Syamsul Huda. (RINDA/R-1)
Recent Comments