PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Puluhan pekerja ojek online (Ojol) ikut bergabung melakukan aksi, Rabu (13/4/2022), bersama Aliansi Lampung Memanggil yang berjumlah 4.852 orang dari organisasi intra dan ekstra kampus berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Provinsi Lampung.
Para pekerja ojol ini menuntut regulasi ojol, penurunan BBM, dan penurunan harga sembako. Beberapa peserta aksi membawa spanduk besar bertuliskan kritikan terhadap kebijakan pemerintah.
Berikut tulisan di spanduk yang dibawa peserta aksi ojok online :
“Pak Jokowi Janji Regulasi Ojol Sejak 2019! Mana Janjimu”
“Open BO Aja Turun, Masa BBM dan Sembako Tidak Bisa”
“Pak Jokowi Ini Lampung Senggol Dong!”
“To Jokowi : Janjimu Kayak Parfum Isi Ulang Wangi Tapi Palsu”
Koordinator Aksi Ojek Online, Miftahul Huda mengatakan, pekerja ojol ikut demo bersama mahasiswa karena aspirasi yang disuarakan mahasiswa sama dengan ojol, yaitu menolak kenaikan BBM.
“Kami ikut aksi karena aspirasi mahasiswa sama dengan ojol, menolak kenaikan BBM,” tuturnya.
Sementara itu, ribuan peserta aksi Aliansi Lampung Memanggil berkumpul dan berorasi di depan kawat berduri yang mengelilingi halaman DPRD Provinsi Lampung dan Kantor Gubernur. Kawat berduri menjadi pembatas antara peserta aksi dengan aparat kepolisian.
Salah satu peserta aksi menggunakan pengeras suara meminta aparat membuka pagar kawat berduri agar masa aksi bisa menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Provinsi Lampung.
“Kami datang dengan damai, kami satu komando atas nama rakyat, meminta bapak-bapak aparat sekalian untuk membuka kawat berduri yang ada di depan kami, sehingga kami bisa masuk untuk menyampaikan orasi,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa aksinya bersama dengan Aliansi Lampung Memanggil yang dilakukan hari ini merupakan aksi damai.
“Kami membawa aspirasi, keluhan dari rakyat, mereka kesusahan mencari minyak goreng, mencari pertalite, padahal negara kita adalah negara penghasil sawit terbesar, tetapi masih saja kita mengalami kesusahan mencari minyak goreng,” timpalnya.
Aliansi Lampung Memanggil memiliki tujuh tuntutan kepada pemerintah yaitu :
1. Tolak kenaikan harga BBM, Indonesia krisis energi
2. Menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok
3. Wujudkan Reforma agraria sejati
4. Cabut UU Cipta Kerja
5. Mempermudah Akses Kesehatan Untuk Seluruh Rakyat Indonesia
6. Wujudkan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis
7. Hentikan krimininalisasi dan represifitas terhadap gerakan rakyat.
Sebanyak 4.852 peserta Aliansi Lampung Memanggil merupakan mahasiswa se-Provinsi Lampung, dengan rincian sebagai berikut, UIN 300 orang, Polinela 300 orang, Elemende 25 orang, Mahasiswa Pelita 30 orang, IKABBN, SMI 50 orang, Dn 35 orang, Universitas Malahayati 350 orang, BEM FH Unila 150 orang, BEM FK Unila 10 orang, BEM FMIPA Unila 100 orang.
Lalu, Poltekkes Tanjungkarang 50 orang, BEM UBL150 orang, FEB Unila 150 orang, Umitra 100 orang, STKIP PGRI 250 orang, BEM FT Unila 101 orang, BEM FKIP Unila 51 orang, BEM Darmajaya 100 orang, HMI MPO Cabang Bandar Lampung 50 orang, TB Lampung 100 orang, ABP Pringsewu : 100 orang, UML 150 orang, KM Itera 500 orang, KMMI 50 orang, GMNI150 orang, ADI 100 orang, KM Teknokrat 200 orang, MPU Tulang Bawang 50 orang, IMM 50 orang, PMII 300 orang, PM OKUS 10 orang. (DANIL/R-1)
Recent Comments