PORTALLNEWS.ID – Puasa sunah Dzulhijjah merupakan ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam. Puasa ini dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Terdapat dua hari puasa yang sangat dianjurkan di bulan Dzulhijjah, yakni puasa sunah tanggal 8 Dzulhijjah di hari Tarwiyah atau dikenal juga dengan puasa Tarwiyah, serta puasa sunah tanggal 9 Dzulhijjah atau disebut juga puasa Arafah.
Di Indonesia, pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 Hijriyah jatuh pada tanggal 20 Juni 2023, dan Hari Raya Idul Adha pada 29 Juni 2023. Dengan begitu, puasa sunah Tarwiyah jatuh pada Selasa (27 Juni 2023) dan puasa sunah Arafah pada Rabu (28 Juni 2023).
Sementara, warga Muhammadiyah merayakan Idul Adha pada 28 Juni 2023. Dengan begitu puasa sunah Tarwiyah dilaksanakan pada Senin (26 Juni 2023), dan puasa sunah Arafah pada Selasa (27 Juni 2023)
Amalan puasa Dzulhijjah merujuk hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya :
“Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: Tidak pula jihad di jalan Allah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun.” (HR. Abu Daud, no. 1968).
Puasa dilaksanakan layaknya seperti puasa di bulan Ramadhan, yang diawali dengan niat, makan sahur pada sepertiga malam terakhir, dan berbuka pada waktu matahari terbenam saat berkumandang azan maghrib. Lalu, bagaimana dengan niat untuk puasa sunnah Dzulhijjah?
Berikut niat puasa Dzulhijjah seperti dilansir dari Liputan6.com :
Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah:
“Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala. Artinya, “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”
Niat puasa sunah pada 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah):
“Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala. Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah):
“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala. Artinya, “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”
Bagi yang lupa niat pada malam hari, boleh dilakukan niat pada esok harinya sampai sebelum tergelincirnya matahari dan ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Niat di siang hari ini diperbolehkan karena puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunnah.
Berikut adalah lafal niat ketika siang hari:
“Nawaitu shauma hadzal yaumi’an ada’i syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala. Artinya, “Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan, diantaranya dilipat gandakannya pahala ibadah, baik pahala puasa, membaca Al-Quran, shalat sunnah, sedekah, dan ibadah lainnya.
Rasulullah bersabda, yang artinya :
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi)
Sedangkan, keutamaan berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya,
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)
Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapuskan puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113). Hari pembebasan dari siksa neraka juga termasuk dalam keutamaan puasa sunnah tersebut.
Disebutkan bahwa hari Arafah adalah hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari-hari lainnya. (R-1)
Recent Comments