PORTALLNEWS.ID – Pada bulan suci Ramadan, Anies Baswedan melakukan tirakat dengan menziarahi makam ulama, pahlawan, hingga pujangga besar Jawa.
Sebelumnya, Anies telah menziarahi makam Kyai Ageng Besari di Desa Tegalsari, Ponorogo, Jawa Timur yang merupakan gurunya pada ulama, kyai, dan tokoh besar di Pulau Jawa.
Memasuki Ramadan, Anies Baswedan kembali melakukan ziarah ke makam R.A Kartini, di Rembang, Jawa Timur, tepatnya pada 3 April 2023. Usai berziarah, Anies yang ditemani tim kecil bersantap malam di sebuah restoran.
Selama di Rembang, ternyata Anies bertemu dengan KH Bahauddin Nursalim atau dikenal dengan Gus Baha di Pondok Pesantren Narukan, Rembang.
Salah satu santri Pondok Pesantren Narukan mengatakan, Anies mendatangi pondok menjelang zuhur. Di depan pintu gerbang pondok, Anies disambut oleh KH Nasirul Mahasin Nursalim atau Gus Mahasin selaku Kepala Pondok Pesantren Narukan sekaligus kakaknya Gus Baha. Setelah itu, Anies langsung dibawa menuju tempat tinggal Gus Baha.
Saat dikonformasi ke Gus Mahasin, dia membenarkan kunjungan tersebut.
“Ini rekor paling lama Gus Baha menerima tamu, hingga 2,5 jam,” kata Gus Mahasin, dikutip dari nongkrong.co.
Menurutnya, selama ini, pertemuan silaturahmi Gus Baha dengan tokoh bangsa dan ulama tidak pernah lebih dari 2 jam, rata-raya hanya sekitar 1 jam-an.
Pertemuan Anies dan Gus Baha diawali dengan salat zuhur berjamaah. Selanjutnya, waktu 2,5 jam, mereka isi dengan berdiskusi tentang keilmuan keislaman dan keindonesiaan.
Gus Baha adalah sosok ulama yang sangat populer di masyarakat karena penyampaian kajiannya yang mudah dicerna, mendalam, bahasanya segar, dan penampilannya yang nyeni serta sederhana.
Gus Baha selalu tampil dengan kopiah atau songkok hitam agak ditarik ke belelakang sehingga jambulnya sedikit kelihatan. Ini menjadi penampilan khas dari seorang Gus Baha.
Banyak kutipan-kutipan ceramah Gus Baha yang cerdas dan mengena di hati masyarakat berseliweran di media sosial. Melalui jutaan jemari netizen secara sukarela menshare kajian-kajian Gus Baha hingga viral.
Sementara, Anies Baswedan adalah tokoh intelektual muslim yang pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina, dan sering menjadi pembicara di dunia internasional.
Gus Baha dan Anies Baswedan memiliki irisan keilmuan dan keislaman yang mendalam sehingga secara alamiah terjadi diskusi di dua bidang itu selama 2,5 jam pertemuan mereka. Keduanya sharing ilmu dan pandangan yang lahir dari perenungan mendalam dan jernih. Diskusi Gus Baha dan Anies Baswedan di bulan Ramadan penuh berkah ini semakin melengkapi khasanah Islam Keindonesiaan.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Baha didampingi oleh Gus Mahasin, sedangkan Anies Baswedan didampingi oleh asistennya, M. Chozin Amarullah.
Gus Mahasin menyampaikan terimakasih atas kunjungan Anies Baswedan ke Pondok Pesantren Narukan.
Pertemuan Anies Baswedan dengan Gus Baha ini merupakan rangkaian safari Ramadan Anies Baswedan dalam tajuk tirakat.
Tirakat telah dimulai oleh Anies melalui serangkaian silaturahmi ke berbagai pondok pesantren dan para ulama, termasuk ke Pondok Pesantren Langitan, dilanjutkan dengan berziarah Makam Sunan Bonang dan Ronggowarsito di Trucuk, Klaten. (R-1)
Recent Comments