PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Sela Konvensi Nasional (Vennas) Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) XV menggelar seminar nasional (Semnas) bertema “Optimalisasi Learning Outcomes Lulusan Hubungan Internasional melalui Inovasi Ragam Metode Pembelajaran”.
Seminar berlangsung di Universitas Lampung (Unila) selaku tuan rumah, pada Jumat, 28 Juni 2024.
Seminar nasional dipandu moderator Hasbi Sidik, S.IP., M.A., diikuti para dosen Hubungan Internasional (HI) se-Indonesia.
Seminar nasional diisi oleh tiga narasumber yaitu Prof. Ari Darmastuti, Dr. Wawan Budi Darmawan, dan Prof. Poppy Sulistyaning Winanti.
Prof. Ari Darmastuti menyampaikan tentang strategi mewujudkan capaian pembelajaran mata kuliah. Menurutnya, capaian pembelajaran dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) harus mengandung empat unsur utama. Yaitu, unsur sikap dan tata nilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan, dan unsur kewenangan dan tanggung jawab.
Ia juga menjelaskan, terdapat tantangan dalam perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang meliputi tuntutan Indikator Kinerja Utama (IKU), pengukuran sikap dan perilaku CPL dalam Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), serta pengalaman metode Student Center Learning (SCL) di kelas yang tidak maksimal.
“Strategi yang dapat diterapkan yaitu dengan memodifikasi cara pembelajaran dengan sistem kuliah 50%, case based 25%, dan project based 25%. Selain itu dapat dengan memodifikasi case based dalam kuis kelompok serta modifikasi project based,” jelasnya.
Sementara, Dr. Wawan Budi Darmawan menjelaskan kompetensi lulusan HI menjadi dasar untuk mengembangkan CPL program studi, mendorong peningkatan dan penyetaraan standar kompetensi utama lulusan prodi HI sesuai jenjang, adanya visi keilmuan yang jelas dan kekhasan yang menjadi fokus pengembangan program studi serta luaran terukur.
Prof. Dr. Poppy Sulistyaning Winanti memaparkan tentang inovasi metode riset dan pembelajaran meliputi penggunaan teknologi digital (LMS) untuk proses pembelajaran, pembelajaran interaktif dan inovatif (studi kasus, simulasi, proyek kelas/kelompok, penugasan poster riset, policy paper, policy brief) serta pengembangan metode riset dengan memanfaatkan teknologi digital. (R-2)
Recent Comments