PORTALLNEWS.ID (Pesawaran) – Sebanyak 28 guru SMPN 25 Pesawaran menulis buku kumpulan cerita fabel berjudul “Kisah-Kisah Alam yang Berbicara”. Buku bertema pelestarian lingkungan pesisir dan ekosistem mangrove ini diluncurkan pada Kamis, 10 Juli 2025, di Griya Liwet, Pahoman, Bandar Lampung.
Peluncuran buku dihadiri oleh Kepala SMPN 25 Pesawaran, para guru penulis buku, Community Development Staff PT Bukit Asam (PTBA) Pelabuhan Tarahan (Peltar) Lampung, Mursya Vederly, mewakili pihak PTBA yang mendukung penuh kegiatan literasi para guru SMPN 25 Pesawaran.
Sebagai seremoni peluncuran buku, salah satu penulis, Rurin Maya Sari membacakan cerita fabel yang dia tulis, berjudul “Petualangan Damar dan Aira di Hutan Mangrove”.
Cerita tersebut mengisahkan tentang sepasang anak kembar, Damar dan Aira yang sedang berlibur di hutan mangrove dan bertemu dengan Kiara, si kepiting kecil yang bisa bicara dengan orang-orang berhati lembut. Melalui pertemuan itu, Damar dan Aira menjadi tahu tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove. Aira dan Damar berjanji akan mengajak teman-teman mereka untuk menjaga hutan mangrove.
Beberapa cerita inspiratif lainnya yang menarik untuk dibaca, seperti “Mia, Sang Ikan Buntal yang Cinta Alam Mangrove”, “Jeritan Karang di Dasar Laut”, “Keajaiban Rora dan Perjuangan Clow”, serta “Poku, Sang Penjaga Pantai”.
Dalam sambutan, Kepala SMPN 25 Pesawaran, Uniroh mengatakan, pembuatan buku ini menjadi langkah penting dalam mendekatkan peserta didik pada dunia literasi yang bermakna. “Literasi tidak hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga membangun karakter dan menanamkan nilai moral. Buku ini menjadi medium pembelajaran nilai-nilai tersebut,” ujar Uniroh.
Buku berisi kumpulan cerita fabel sarat pesan moral tersebut ditulis oleh para guru dalam program kelas kepenulisan yang berlangsung sejak akhir 2024. Ia berharap karya para guru dapat menginspirasi peserta didik untuk lebih peduli terhadap lingkungan hidup.
“Melalui kisah-kisah yang disusun para guru, kami ingin menyentuh kesadaran pembaca, terutama generasi muda agar tumbuh rasa cinta dan tanggung jawab terhadap alam,” tuturnya.
Community Development Staff PTBA, Mursya Vederly mengapresiasi kreativitas para guru SMPN 25 Pesawaran dalam menulis cerita fabel tentang pelestarian lingkungan pesisir dan ekosistem mangrove. Menurutnya, hadirnya buku tersebut menjadi penanda bahwa guru tidak hanya sebagai pendidik di ruang kelas, tetapi juga agen perubahan sosial yang aktif menyuarakan nilai-nilai konservasi.
“Buku ini menggunakan pendekatan fabel yang mudah dicerna berbagai kalangan. Para guru SMPN 25 Pesawaran menunjukkan bahwa literasi dapat menjadi jembatan untuk membangun kepedulian terhadap lingkungan,” katanya.
Ia berharap cerita-cerita di dalam buku tersebut bisa menyentuh hati dan menginspirasi para pembaca dan tergugah untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan, khususnya lingkungan pesisir dan ekosistem mangrove. (R-2)
Recent Comments