PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Siswa SMA Al Kautsar, Camelia Rizky Khaerunnisa Purnomo akan berangkat ke Amerika Serikat melalui Program Pertukaran Pelajar Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES), pada 7 September 2021.
Siswa berkacamata ini mengaku tidak hanya mempersiapkan berkas dan dokumen yang dibutuhkan selama perjalanan, tapi dia juga membawa baju tapis, sulam usus dan siger.
“Saya ingin memperkenalkan budaya, jadi saya membawa baju Lampung tapis dan sulam usus, juga bawa siger karena nanti saya menampilkan tarian Lampung disana,” ujar Camelia ditemui usai acara Pelepasan dari yayasan Al Kautsar atas keberangkatannya ke Program Pertukaran Pelajar YES.
Acara pelepasan digelar di ruang rapat yayasan Al Kautsar, Jumat (3/9/2021), dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Al Kautsar, Wagiso, Sekretaris yayasan Mariana, Kabid Pendidikan Rizal Effendi, dan Kepala SMA Al Kautsar, Eko Anzair, beserta guru.
Sementara, Camelia sendiri didampingi oleh kedua orangtuanya, Agus Purnomo dan Nurul Awali Fauziah.
Menurut Camelia, ada 80 pelajar Indonesia yang lolos dalam program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat ini.
Dia sendiri akan mengikuti study di Cottonwood Classical Preparatory High School Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat yang merupakan salah satu sekolah chapter terbaik dengan International Baccaularate Curriculum (Kurikulum IB).
“Saya di tempatkan di Cottonwood Classical Preparatory High School Albuquerque New Mexico bersama satu pelajar dari Palembang. Disekolah itu kami akan bergabung dengan empat pelajar dari negara lain, yaitu dari Mongolia, Kazaktan, India, dan Thailand,” tuturnya.
Menurut Camelia, sesampainya di Amerika nanti, dia bersama orangtua asuhnya terlebih dahulu akan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19 merek Pfizer.
Ketua Yayasan Al Kautsar, Wagiso mengucapkan selamat kepada Camelia dan kedua orangtuanya atas prestasi yang berhasil diraih Camelia.
“Kami bangga dengan prestasi anak Camelia ini, prestasi yang tidak hanya membanggakan Al Kautsar, tapi juga Provinsi Lampung karena ada wakil dari Provinsi Lampung yang berhasil lolos program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Ini tidak mudah, banyak tahapan seleksi yang dilalui, Alhamdulillah siswa SMA Al Kautsar bisa lolos,” ujar Wagiso saat memberikan sambutan.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan dari yayasan dan sekolah, pihak yayasan memberikan uang saku bagi Camelia. Selain itu, pihak sekolah juga akan berupaya memantau Camelia selama di Amerika Serikat.
“Mudah-mudahan sehat wal’afiat, lancar, komunikasi jangan lepas dengan sekolah, terutama dengan guru, kalau bisa disana buat video-video kegiatan selama di Amerika, upload ke youtube agar memotivasi siswa-siswa lain di SMA Al Kautsar,” tutur Wagiso.
Sementara, orangtua Camelia, Agus Purnomo mengatakan perolehan prestasi ini tidak lepas dari pendampingan kedua orangtua di rumah, dukungan dari guru, serta semangat dari teman-teman sekolah.
Selain itu, Agus juga memuji semangat anaknya yang luarbiasa dalam mengikuti berbagai tahapan seleksi YES.
“Termasuk semangat Camelia sendiri, waktu dia menyelesaikan tugas essay bahasa Inggris sampai jam dua malam, nanti saya diminta ngecek apakah sudah bagus atau belum, semangatnya luarbiasa,” kata Agus yang juga Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Rektorat Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Bandar Lampung ini.
Kelolosan Camelia pada program pertukaran pelajar ini memberi rasa haru, bangga, sekaligus rasa khawatir bagi Agus karena harus melepas anaknya belajar ke luar negeri di masa pandemi.
“Tapi, saat acara pra-meeeting dengan panitia kamarin, saya tanyakan semua bagaimana kondisi Covid-19 di Amerika, bagaimana pengawasan peserta. Dijelaskan bahwa di Amerika nanti peserta akan divaksin Pfizer di fasilitas kesehatan di Amerika sebelum melakukan berbagai kegiatan,” kata Agus.
Selain itu, peserta akan dipantau oleh volunteer warga negara Indonesia yang ada di Amerika yang bekerjasama dengan YES.
“Nanti guru SMA Al Kautsar juga tetap berkomunikasi dengan Camelia, dan kami orangtua akan ikut memantau dan terus berkomunikasi dengan anak kami,” tuturnya.
Hal ini mengurangi rasa khawatirnya, apalagi, lanjut Agus, Yayasan Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study ini telah 12 tahun menjalankan program student exchange sehingga segala hal telah dipersiapkan secara matang.
Recent Comments