Triwulan III 2025, Lampung Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) – Perekonomian Provinsi Lampung terus menunjukkan ketahanan yang solid di tengah dinamika global. Pada triwulan III 2025, Lampung berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dengan mencatatkan laju sebesar 5,04% (year on year/yoy). Angka ini relatif stabil dibandingkan capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,09% (yoy).

Secara nominal, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung pada triwulan III 2025 tercatat sebesar Rp135,56 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp76,58 triliun atas dasar harga konstan (2010).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, dalam rilis resmi yang diterima portallnews.id Sabtu (8/11/2025), menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Lampung terutama didorong oleh permintaan domestik. Komponen konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah masing-masing tumbuh sebesar 4,94%; 6,06%; dan 4,00% (yoy).

“Kinerja konsumsi rumah tangga menguat seiring meningkatnya optimisme masyarakat dan nilai tukar petani (NTP). Sementara itu, pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) didorong oleh tingginya realisasi penanaman modal dalam negeri. Pemulihan konsumsi pemerintah juga sejalan dengan kenaikan pagu belanja APBD Perubahan Provinsi Lampung, khususnya untuk pembangunan infrastruktur,” jelas Bimo.

Dari sisi eksternal, kinerja ekspor Lampung tumbuh sebesar 5,33% (yoy), meski mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya akibat melemahnya permintaan global, terutama terhadap komoditas unggulan seperti kopi, CPO, dan gula.

Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Lampung juga tercermin dari peningkatan di beberapa sektor utama, yakni LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (7,74%), LU Industri Pengolahan (4,74%), serta LU Perdagangan Besar dan Eceran (3,98%).

“Kinerja sektor pertanian terakselerasi didorong peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan. Sementara itu, sektor industri pengolahan mengalami perlambatan seiring penurunan Prompt Manufacturing Index (PMI) Provinsi Lampung, dan sektor perdagangan juga melambat karena menurunnya aktivitas ekspor-impor,” lanjut Bimo.

Bank Indonesia memperkirakan prospek ekonomi Lampung pada 2025 akan tetap positif, dengan pertumbuhan di kisaran 4,9%–5,5%, ditopang oleh penguatan konsumsi rumah tangga dan investasi. Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% serta peningkatan daya beli pekerja sektor pertanian menjadi faktor pendukung utama.

Dari sisi investasi, optimisme meningkat seiring membaiknya kepastian pasca periode pemilu. Sementara itu, kinerja net ekspor diperkirakan termoderasi seiring normalisasi permintaan global terhadap komoditas utama seperti kopi, CPO, dan karet.Ke depan, Bank Indonesia Lampung berkomitmen memperkuat sinergi dengan Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan untuk menjaga momentum pertumbuhan yang berkelanjutan.

Langkah ini ditempuh melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian, percepatan hilirisasi komoditas unggulan, dan penguatan ekosistem UMKM berorientasi ekspor.“Kami juga terus mendorong iklim investasi yang kondusif melalui promosi proyek potensial dan program Investment Project Ready to Offer (IPRO). Di sisi lain, stabilitas harga akan dijaga melalui sinergi TPID dan pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) secara berkesinambungan,” pungkas Bimo.