PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Delapan bakal calon rektor Universitas Lampung (Unila) memaparkan visi-misi dan program kerja secara terbuka kepada para anggota senat dan civitas akademika Unila di Gedung Serba Guna (GSG) kampus setempat, Selasa (20/12/2022).
Delapan bakal calon rektor Unila Pemilihan Rektor Periode 2023-2027 mengusung visi yang sama untuk mengantarkan Unila menuju kampus berkelas dunia. Beberapa bakal calon rektor juga menyatakan komitmen untuk meningkatkan tata kelola good governance yang mengedepankan transparansi, akuntabilitas dan pengawasan yang ketat agar tindak pidana korupsi tidak terjadi lagi di Unila.
Pemaparan visi-misi dan program kerja bakal calon rektor Unila dimoderatori oleh wartawan senior Hersubeni Arief. Sesi pertama, pemaparan oleh empat bakal calon rektor, yaitu Prof. Asep Sukohar, Dr. Ayi Ahadiat, Prof. Hamzah, dan Prof. Lusmeilia Afriani.
Dalam paparannya, Prof. Asep Sukohar menyampaikan visinya “Mentransformasikan Ekosistem Unggul Unila yang Bermartabat dan Berdaya Saing melalui Kolaborasi dan Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045”. Menurut Asep, hal ini sesuai dengan visi Indonesia 2015-2085, terutama visi Indonesia Emas pada 2045. “Tranformatif itu berubah, harus begerak, bisa menggerakkan, dan bergerak bersama,” tuturnya.
Asep menyampaikan program utamanya, yaitu pada 2023 menciptakan SDM berintegritas dan unggul, pada 2024 digitalisasi sistem pendidikan, 2025 penguatan riset berbasis inovasi, dan 2026 menjadikan Unila enterpreuner university.
“2026 menyiapkan 60% prodi ditagetkan terakreditasi internasional, menggeser status Unila dari BLU ke PTNBH,” ujarnya.
Selanjutnya, Bakal Calon Rektor Unila, Dr. Ayi Ahadiat dengan mengusung visi “Meneguhka Unila Menjadi World Class University”. Menurut Ayi, sesuai arahan Mendikbudristek melalui Plt Rektor Unila, M Sofwan Effendi bahwa Unila harus mengubah cara pandang konsep pendidikan di perguruan tinggi, yaitu menjaga keseimbangan antara pendidikan (education), penelitian (research) dan kewirausahaan (enterpreunership).
Untuk itu, dia akan melakukan sembilan langkah strategis, diantaranya adalah penguatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Unila, penguatan sarana prasarana berkelas dunia, pengembangan SDM berkelas dunia, penguatan tata pamong dan tata kelola, pembinaan mahasiswa menuju world class student and graduate, penelitian dan pengabdian berkelas dunia, serta menerapkan program MBKM secara sistemik dan terintegrasi.
“Juga perlu ada tata nilai sebagai pribadi, yaitu attitude, integritas, honesty, fightingspirit dan team work yang solid. Unila hari ini sedang tidak baik-baik saja, reputasinya sedang terpuruk, kita harus bekerja keras agar marwah Unila kembali disegani di tingkat nasional dan internasional,” ujar Ayi.
Hal senada juga ditekankan oleh Bakal Calon Rektor Unila, Prof Hamzah. Dia memiliki visi Menjadikan “Unila Perguruan Tinggi yang Bermartabat, Berkarakter, Unggul, Berdaya Saing, Bernalar Kritis, Merdeka, dan Berjejaring secara Nasional maupun Global dalam Tatanan Moral Kearifan Lokal”.
“Bapak-ibu semua tahu bahwa martabat Unila jatuh setelah dibangun sejak 1965. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengangkat kembali martabat Unila,” ujarnya.
Hamzah menyampaikan enam program kerja prioritasnya ketika terpilih menjadi Rektor Unila, yaitu menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi yang inovatif, berbasis kompetensi, dan berwawasan lingkungan yang berkearifan lokal, membangun reputasi perguruan tinggi yang berintegritas untuk membentuk lulusan yang berkarakter dan berkualitas.
Lalu, mengkolaborasikan riset perguruan tinggi dengan DUDI dan memaksimalkan hasil HKI, meningkatkan status Unila menjadi PTNBH, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta membangun kampus Unila di lahan baru.
Selanjutnya, bakal calon rektor Lusmeilia Afriani menyampaikan program kerja unggulannya yang dia singkat dengan BE STRONG, yaitu business sector, finance, investment dan asset, lalu empowerment of human resources, service for community, teaching, research, organizational partnership, network infrastructure dan good university governance.
Transformasi Unila Menuju Kelas Dunia
Pada sesi kedua, empat bakal calon rektor lainnya juga diberi kesempatan untuk menyampaikan visi-misi, yaitu Dr. Marselina, Prof. Murhadi, Dr. Nairobi, dan Prof. Suharso.
Marselina memiliki visi “Unila Mandiri, Unggul, Berdaya Saing Internasional” pada 2027. Dia menyampaikan tahapan yang akan dilakukan untuk mencapai visi tersebut, yaitu pada 2023-2024 akan dilakukan penguatan organisasi, kemudian 2024-2025 peningkatkan akreditasi internasional, pada 2025-2026 menciptakan SDM unggul, dan pada 2026-2027 Unila memiliki daya saing internasional.
Selanjutnya, Murhadi menyampaikan visinya untuk “Menjadikan Unila Sebagai Institusi BErintegritas, Berkinerja Spektakuler, dan Unggul di Tingkat Nasional dan Global”. Dia menyampaikan akselerasi program kerja yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja unggulan, diantaranya akselerasi akreditasi unggul untuk Unila, akselerasi akreditasi prodi unggul dan atau Internasional minimal 60%, melakukan inovasi berkelanjutan sehingga dapat mendorong terbangunnya pusat-pusat keunggulan yang mandiri berbasis kearifan lokal Lampung, tetapi berkualitas nasional dan atau internasional.
Sementara, Nairobi menyampaikan pemetaaan keunggulan dan kondisi Unila saat ini, lalu memaparkan strategi yang dilakukan Unila menuju world class university. Melalui pemetaan tersebut, Nairobi menyampaikan visi terukur untuk menjadikan “Unila World Class University No. 8 di Indonesia dan No. 1000 -1250 di Dunia.”
Terakhir, Bakal Calon Rektor Suharso menyampaikan visi “Tranformasi Unila menjadi Universitas Kelas Dunia melalui Otonomi dan Kolaborasi Penta Helix yang Berkelanjutan”. Semua diimplementasikan melalui program kerja peningkatan kualitas layanan akademik dan kemahasiswaan berbasis MBKM, peningkatan riset dan inovasi, peningkatan reputasi nasional dan internasional (WCU), optimalisasi keuangan, SDM, dan pengelolaan aset, serta optimalisasi peran badan usaha untuk income generating. (RINDA/R-1)
Recent Comments