PORTALLNEWS.ID ( Tanggamus ) – Pasangan suami istri, Sutrisno (40) dan Mujiati (36), tengah menghadapi masa sulit karena anak bungsu mereka menderita penyakit hidrosefalus dengan komplikasi pada paru-paru dan kekurangan cairan.
Mereka keluarga miskin tinggal di Pekon Kacamarga, Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus, dimana mereka berjuang untuk mencari nafkah, mereka juga harus merawat putra mereka yang memerlukan perawatan khusus.
Meskipun dalam kondisi sulit, mereka terus berjuang demi kehidupan yang lebih baik, terutama pengobatan untuk putra mereka yang menderita penyakit serius sebagai prioritas utama karena mereka percaya bahwa putra mereka adalah anugerah dari Allah SWT.
Mujiati menjelaskan, bahwa putranya yang mengalami penyakit itu bernama Muhammad Raid Athaya, sudah mengalami kelainan sejak dalam kandungan.
“Hari ini, Minggu, 22 Oktober 2023, ia genap berusia 1 tahun,” kata Mujiati ditemui di kediamannya, Minggu 23 Oktober 2023.
Mujiati mengungkapkan, bahwa selama pengobatan, biaya untuk putranya telah mencapai jumlah yang signifikan, bahkan keluarganya rela menjual sebidang tanah yang mereka miliki untuk penghidupan selama ini.
“Kami menjual tanah itu demi kesembuhan anak kami, dan kami sudah membawanya ke berbagai tempat termasuk puskesmas dan rumah sakit di Bandar Lampung,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa meskipun sebagian biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS, biaya untuk kebutuhan khusus seperti susu dan popok anak mereka sangat berat untuk mereka.
Selain itu, jarak ke RSUD Abdul Muluk di Bandarlampung yang menjadi tempat pengobatan rutin mereka adalah tantangan tersendiri.
“Yang membuat kami tambah bingung, saat jadwal rutin pengobatannya ke RSUD Abdul Muluk itukan jauh, biaya perjalanannya besar,” jelasnya.
Mujiati menambahkan, beruntungnya ia memiliki tetangga-tetangga yang sangat baik dan perhatian bahkan terakhir pengobatan pihak pekon juga menerjunkan ambulance.
“Terakhir ini kami dibantu dari pekon untuk ambulance dan biaya dari para masyarakat tetangga kami di kacamarga. Sebab suami saya kerjanya hanya buruh tani, hasilnya tidak cukup untuk kebutuhan dapur karna tidak setiap hari ada kerjaan,” tandasnya.
Sementara itu, Nasiri selaku Sekretaris Pekon/Sekdes Pekon Kacamarga, mengungkapkan bahwa pemerintah setempat memberikan bantuan berupa ambulance untuk mengantar pasangan ini ke RSUD Abdul Muluk.
“Kami sangat mendukung pengobatan anak tersebut. Selain itu, masyarakat pekon juga memberikan sumbangan untuk meringankan keluarga Sutrisno dan Mujiati,” kata Nasiri.
Nasiri berharap adanya perhatian dari instansi pemerintah baik Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dapat memberikan bantuan lebih lanjut untuk keluarga ini yang sangat membutuhkan.
Recent Comments