PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dibutuhkan roadmap bersama antara menteri BUMN dengan perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan pengusaha dalam menyiapkan lulusan yang memiliki knowledge based economy terutama di bidang teknologi dan digitalisasi.
Menurutnya, berdasarkan data internasional, perekonomian Indonesia pada 2045 akan terus tumbuh hingga berada di posisi ke-4 terbesar di dunia.
“Coba mahasiswa Unila semuanya berdiri,” ujar Erick Thohir dalam Seminar Indonesia Tangguh yang digelar di GSG Universitas Lampung (Unila), Minggu (30/1/2022). Spontan, ratusan mahasiswa Unila yang hadir di GSG berdiri semua.
Tribun kiri, kanan, depan dan belakang GSG Unila menghijau oleh ratusan mahasiswa Unila yang hadir menggunakan jaket almamater.
“Inilah generasi emas kita, bukan generasi kaleng-kaleng, bukan generasi layang putus, tapi generasi yang bilang its my dream!” lantang Erick Thohir memberi motivasi kepada seluruh mahasiswa Unila yang disambut tepuk tangan dan sorak optimis para mahasiswa.
Erick Thohir menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2045 membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki knowledge based economy yaitu skil labour atau tenaga kerja yang memiliki kapasitas, serta memahami teknologi digital.
“Di generasi emas, kebutuhan infrastrukturnya berbeda, bukan lagi gedung, tapi cloud, data center, big data, fiber optik. Kalau generasi kita memahami teknologi dan memiliki kemampuan di bidang teknologi, ada sekitar 17 juta pekerjaan baru di bidang teknologi,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Erick Thohir, dibutuhkan roadmap bersama antara kementerian BUMN dengan perguruan tinggi, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan pengusaha agar perguruan tinggi di Indonesia mampu melahirkan lulusan memiliki keterampilan di bidang teknologi digital untuk mengisi lapangan kerja di masa depan.
Seminar nasional ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, Rektor Unila Prof. Karomani, dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan TIK Prof. Suharso.
Dalam sambutannya, Prof. Karomani menjelaskan tentang profil Unila. Menurut dia, Unila memiliki lebih dari 40 ribu mahasiswa yang saat ini kuliah di kampus Unila.
Berbagai prestasi nasional dan tingkat dunia telah diraih Unila, diantaranya peringkat 15 penghargaan capaian indikator kinerja utama liga perguruan tinggi negeri BLU, Peringkat 22 nasional Shinta, peringkat 10 besar 4ICU, 24 besar Webometric, peringkat 10 besar Scimago Institutions Rangking, dan 14 besar THE Rangking.
“Unila akan senantiasa berbenah diri untuk beradaptasi dengan perkembangan yang dinamis, untuk itu Unila meningkatkan status badan layanan umum atau BLU menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum, PTNBH. Jadi Bapak Menteri, kita usulkan supaya Unila bertranformasi menjadi PTNBH,” tutur Karomani.
Peralihan status menjadi PTNBH ini, ujar Karomani menjadi keharusan untuk mewujudkan visi Unila masuk top ten university pada 2025. Sebab, saat ini kampus top ten Indonesia, semuanya berstatus PTNBH.
Unila melakukan berbagai kerjasama dan membangun infrastruktur, salah satunya adalah Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) yang mendapat guyuran dana Rp600 miliar dari Asian Development Bank (ADB).
Selain itu, Unila juga merencanakan membangun apartemen, hotel, dan asrama mahasiswa yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan modern.
“Rencana-rencana tersebut agar mendapat dukungan dari semua pihak, terutama dari Bapak Menteri BUMN,” tutur Karomani. (R-1)
Recent Comments