PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) – Provinsi Lampung mencatat tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 2,27 persen pada Juni 2025, lebih rendah dari rata-rata nasional yang berada di angka 2,5 persen. Hal ini menandakan bahwa pengendalian harga masih berada dalam jalur yang relatif aman.
Namun demikian, Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu kedua Juli 2025 menunjukkan kenaikan sebesar 0,59 persen, dengan komoditas utama penyumbang inflasi berasal dari sektor pangan seperti cabai rawit, beras, dan bawang merah.
Data tersebut disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi Barang dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir, Senin (14/7/2025). Rapat ini diikuti secara virtual oleh Sekdaprov Lampung, Marindo Kurniawan dari Ruang Command Center Lantai 2 Kantor Gubernur Lampung.
Salah satu daerah yang menjadi perhatian adalah Kabupaten Pesawaran, yang mencatat kenaikan IPH tertinggi di Lampung sebesar 2,14 persen pada minggu kedua Juli.
Pudji menjelaskan bahwa untuk zona I (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi), harga beras eceran masih bertahan di kisaran Rp14.900/kg, naik 1,52 persen dibanding sebelumnya. Harga ini sudah mendekati batas atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Komoditas lain yang mengalami fluktuasi signifikan antara lain:
- Cabai rawit: naik 19,45%, penyumbang inflasi terbesar
- Minyak goreng (Minyakita): di atas HET (Rp19.376/liter), namun turun 0,2%
- Bawang merah: naik 5,84%, di atas Harga Acuan Penjualan (HAP)
- Telur ayam ras: naik 0,45%, di atas HAP
- Daging ayam ras: masih di bawah HAP, tapi naik 0,22%
- Cabai merah: turun 3,16%, masih dalam rentang HAP
Deputi Kantor Staf Presiden Edy Priyono dalam rapat tersebut mengingatkan bahwa harga beras medium di zona I masuk status tidak aman, dengan harga pasar mencapai Rp14.265/kg, jauh di atas HET sebesar Rp12.500/kg. Ia juga mencatat adanya disparitas tinggi pada cabai rawit merah, daging ayam, telur, dan bawang merah.
Sementara itu, Dirut Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) per 14 Juli 2025 mencapai 4.327.120 ton secara nasional. Untuk Provinsi Lampung, CBP mencapai 172.863 ton, menjadikannya terbesar se-Sumatera.
Sekdaprov Marindo Kurniawan menegaskan bahwa meski inflasi Lampung masih terkendali, sinergi lintas sektor dan daerah sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di tahun 2025.
“Harga-harga pangan pokok yang stabil harus dijaga melalui kerja sama erat seluruh pemerintah daerah dan stakeholder,” ujarnya.