PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Tim dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung (Unila) menciptakan inovasi produk berupa kopi tablet untuk memperkuat daya saing UMKM Anjosia sebagai produsen kopi bubuk dengan merek dagang Anjosia Coffee.
Kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen yang terdiri dari Ir. Arinal Hamni, M.T., Prof. Gusri Akhyar Ibrahim, Ph.D, dan Dr. Ir l. Subeki, M.Sc, mendapat pendanaan dari program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) Kemendiktisaintek senilai Rp 48.250.000.
Menurut Arinal, selama ini produk kopi yang dijual di pasaran hanya berupa bubuk dan biji kopi sangrai. Oleh sebab itu, mereka mengembangkan produk kopi dalam bentuk tablet agar dapat meningkatkan nilai tambah produk kopi di UMKM Anjosia Coffee.
“Kebetulan pemiliki Anjosia Coffee ini, Amenx, juga alumni teknik mesin Unila. Kita sering juga membina di sini, nah kita berdiskusi apa ya nilai tambah yang mungkin bisa mendongkrak penghasilan Amenx. Muncullah ide membuat bentuk lain dari pengembangan kopi bubuk sehingga valuenya ada, jadilah produk kopi tablet itu,” jelas Arinal, Rabu, 1 Oktober 2025, di Rumah Produksi Anjosia Coffee, Jalan Gandaria Blok E8 Nomor 23 B, Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung.
Inovasi kopi tablet juga untuk menjawab kebutuhan orang-orang yang suka traveling dan berwisata. Kemasan kopi tablet berupa botol lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana.
“Kopi tablet juga bisa menjadi alternatif ngopinya para supir agar segar dan tidak mengantuk saat membawa kendaraan, jadi tinggal diambil saja dan dikunyah,” ujar Arinal.
Dia menjelaskan, kegiatan pengabdian mulai dilaksanakan selama Juni sampai September 2025, diawali dengan mencari komposisi produk kopi tablet yang pas agar bentuk, warna, cita rasa, maupun aromanya sesuai dengan standar Anjosia Coffee dan selera konsumen. Tim menggunakan tiga bahan utama, yakni kopi bubuk robusta, krimer dan gula aren. Dilakukan uji coba dengan enam variasi komposisi yang berbeda-beda, sampai akhirnya ditemukan komposisi yang tepat.
“Ketiga bahan itu kita mixer sampai merata dan homogen, lalu dicetak menggunakan cetakan berbahan aluminium, selanjutnya dipanaskan menggunakan oven selama 30 menit pada suhu 140 derajat celcius sehingga tidak ada lagi kadar airnya,” papar Arinal.
Dengan perlakukan tersebut, produk kopi tablet memiliki masa simpan yang lama, yaitu sekitar dua tahun. Inovasi produk kopi tablet ini selanjutnya akan dipasarkan oleh UMKM Anjosia Coffee.
Prof. Gusri Akhyar menambahkan, kegiatan pengabdian dengan tema “Penguatan UMKM Anjosia di Tengah Persaingan Global Melalui Inovasi Produk Kopi Tablet Biko” telah selesai pada 16 September kemarin. Hasil penelitian dan pengabdian berupa produk kopi tablet telah dimonev oleh tim dari dikti.
“Kopi tabletnya juga sudah diujicobakan ke beberapa konsmen, ada beberapa masukan, seperti krimernya terlalu dominan, nanti akan dicarikan komposisi dengan citarasa standar,” kata Gusri.
Dia menyarankan agar ciri khas kopi tablet menggunakan bahan utama kopi robusta terus dipertahankan, kalaupun ada konsumen yang menginginkan kopi arabika cukup sebagai salah varian saja.
“Kopi kita robusta, itu ciri khas kopi Lampung, tapi kalau ada konsumen yang minta kopi tablet arabika, ya dijadikan sebagai salah satu varian saja dengan jumlah produksi terbatas,” ujar Gusri.
Dia berharap, inovasi produk kopi tablet yang telah dilakukan tim dosen Unila dapat meningkatkan daya saing produk UMKM Anjosia Coffee dan meningkatkan penjualan serta omzet UMKM. (RINDA/R-1)