PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) Maslahat dan BSI Lampung terus melakukan sosialisasi dan penggalangan dana Wakaf IPTEK ITERA ke berbagai kalangan, termasuk kepada para orang tua wisudawan.
Pada kegiatan wisuda periode ke-15 ITERA, Sabtu (14/7/2023), Pimpinan BSI Lampung menurunkan 15 karyawannya untuk melakukan sosialisasi kepada wisudawan dan orang tua wisudawan.
Hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut Area Manager BSI Lampung Dede Irawan Hamzah, Kepala Cabang BSI KCP Teluk Betung Rosi Dahlia dan 15 karyawan BSI.
Dede Irawan Hamzah mengatakan, pihak BSI berkomitmen mendukung secara maksimal program mulia Rektor ITERA dalam penghimpunan dana wakaf untuk kemajuan Iptek di ITERA.
“Untuk menghimpun dukungan masyarakat, kami melakukan sosialisasi di setiap kegiatan ITERA. Saat ini kami juga sedang melakukan pengembangan agar Wakaf IPTEK ITERA masuk dalam mobile banking BSI, sehingga dapat diakses oleh setiap nasabah,” kata Dede.
BSI Maslahat juga telah menyediakan fitur penghimpunan dana Wakaf Iptek ITERA melalui situs goamal.org. Masyarakat bisa menyalurkan donasi wakaf dengan nilai bervariasi mulai Rp10.000, Rp25.000, Rp.50.000, Rp.100.000, Rp500.000, dan Rp1.000.000 untuk satu kali donasi.
Caranya, buka situs goamal.org, scroll ke bawah dan klik fitur Wakaf IPTEK ITERA. Nasabah bisa memilih nominal donasi dan klik “Donasi Sekarang”, lalu isi data diri, pilih metode pembayaran, klik “Tunaikan Donasi” dan selesaikan transaksi.
Rektor ITERA, Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan, program Wakaf IPTEK ITERA merupakan salah satu pondasi kemandirian finansial yang dicanangkan ITERA untuk jangka panjang.
“Kita tahu bahwa kemampuan pemerintah terbatas dalam finansial anggaran untuk riset. Oleh karena itu kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan. Wakaf Iptek merupakan salah satu strategi kita, dan boleh dibilang inovasi yang pertama di Indonesia,” kata I Nyoman.
Menurut dia, selama ini wakaf identik dengan pembuatan sumur, tanah, dan tempat ibadah, padahal prinsip wakaf adalah untuk kemaslahan umat.
Sementara, kondisi Indonesia saat ini tertinggal jauh dalam hal teknologi. Hampir semua teknologi yang digunakan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari berasal dari luar negeri.
Jika dilihat dari jumlah paten yang didaftarkan di dalam negeri, lebih dari 90% merupakan paten asing. Artinya setiap kegiatan inovasi yang bersifat komersil,.masyarakat Indonesia ikut membayarkan royalti ke luar negeri.
“Hal ini mencerminkan ketidakmandirian kita dalam teknologi. Semua yang kita pakai ini, kita memberikan royalti kepada pemegang hak intelektual yang sebagian besar itu adalah asing,” kata I Nyoman.
Menurutnya, dana Wakaf IPTEK ITERA dikelola secara profesional oleh BSI Maslahat dan BSI Lampung, dimana dana wakaf tidak boleh berkurang pokoknya. Yang akan digunakan untuk dana riset dosen ITERA dan beasiswa mahasiswa miskin adalah nilai manfaat yang dihasilkan dari dana wakaf tersebut.
“Itera harus mandiri, sehingga bisa lebih leluasa melakukan riset dan pengembangan teknologi,” tegas I Nyoman. (RINDA/R-1)
Recent Comments