Kebun Raya Itera Raih Dukungan Internasional dalam Pelestarian Kantong Semar

Konservasi kantung semar di Kebun Raya Itera menjadi lokasi wisata edukasi bagi para pelajar di Provinsi Lampung. FOTO/DOK HUMAS ITERA

PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang konservasi lingkungan. Melalui Unit Penunjang Akademik Konservasi Flora Sumatera (UPA KFS) yang mengelola Kebun Raya, Itera berhasil mendapatkan pendanaan internasional dari Botanic Gardens Conservation International (BGCI) untuk proyek pelestarian tanaman kantong semar yang terancam punah.

BGCI adalah sebuah organisasi global yang menaungi lebih dari 800 kebun raya dan institusi konservasi di seluruh dunia. Proposal Kebun Raya Itera bertajuk “Employing Vegetative Propagation Through Stem Cuttings to Increase Numbers of Pitcher Plants Conserved”, berhasil lolos seleksi ketat dan menjadi salah satu penerima hibah yang kegiatannya akan dilaksanakan sepanjang tahun 2026.

Ketua Tim Proyek Alawiyah, S.P.,M.Hut., yang juga merupakan Kepala UPA KFS Itera, menyampaikan, kantong semar merupakan tanaman karnivora khas hutan tropis yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sayangnya, keberadaan jenis tanaman ini semakin terancam akibat deforestasi, eksploitasi berlebihan, dan rendahnya kemampuan regenerasi alami. Menjawab tantangan ini, tim UPA KFS Itera mengusulkan pendekatan inovatif melalui teknik propagasi vegetatif, yang akhirnya mendapat dukungan pendanaan dari lembaga internasional.

“Melalui kegiatan ini, kebun raya Itera memperkuat posisinya sebagai pusat unggulan dalam konservasi tumbuhan dataran rendah Sumatera, sekaligus memperluas kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan pemanfaatan berkelanjutan,” ujar Alawiyah, Senin, 25 Agustus 2025.

Saat ini, Kebun Raya Itera juga telah memiliki Rumah Konservasi Kantong Semar yang dibangun bersama mitra PLN Nusantara Power UP Tarahan di dalam kawasan kebun. Lebih dari 50 tanaman kantong semar (Nepenthes) berbagai spesies dari berbagai wilayah di Indonesia dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, hingga eduwisata.

Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyampaikan, keberhasilan ini merupakan bentuk komitmen Itera dalam mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

”Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh lembaga donor internasional BGCl. Proyek ini bukan hanya tentang menyelamatkan tanaman langka, tetapi juga memperkuat peran kampus sebagai pusat edukasi dan pelestarian lingkungan,” ujar Rektor.

Selain berdampak langsung pada pelestarian spesies, proyek ini akan menghasilkan materi edukasi, sesi berbagi pengetahuan, dan dokumentasi praktik terbaik yang dapat dimanfaatkan oleh institusi lain.

Sementara Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., mengatakan, melalui proyek ini, Itera akan memperkaya jumlah koleksi hidup kantong semar di kebun raya, memperluas dampak edukatif kepada masyarakat, serta menjalin kolaborasi dan memperkuat jejaring konservasi di tingkat nasional dan internasional.

“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya kampus dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam pelestarian keanekaragaman hayati,” ujar Prof. Khairurrijal.

Proyek ini juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan visi Kebun Raya Itera, yakni Menjadi kebun raya terkemuka di dunia dalam bidang konservasi, penelitian, dan pendidikan berbasis tumbuhan dataran rendah Sumatera untuk pemanfaatan berkelanjutan. (RLS/R-1)