PORTALLNEWS.ID (Palestina) – Seorang kakek berjenggot panjang dan bersorban mengendong tubuh dingin cucunya. Dia menggoyang-goyangkan tubuh mungil itu, membuka kelopak matanya, dan berkali-kali menciuminya. Namun, tubuh kecil itu tetap diam, tak bereaksi sama sekali.
“Reem, rouh rouhi,” ujar kakek Palestina bernama Khaled Nabhan (60 tahun) kepada orang-orang yang berada di sekitarnya sambil kembali mencium dan memeluk jenazah cucunya bernama Reem (3 tahun).
Rouh rouhi merupakan ungkapan cinta dalam bahasa Arab, yang artinya “Soul of My Soul” atau jiwa dari jiwaku. Reem meninggal tertimpa reruntuhan bangunan rumah mereka di Kamp Nuseirat, Jalur Gaza, akibat serangan udara Israel pada Rabu malam, 22 November 2023.
Video Khaled saat menggendong jenazah cucu kesayanganya itu diabadikan oleh jurnalis di Gaza dan diuggah di media sosial. Video tersebut viral, “Reem, Soul of My Soul” ditonton oleh puluhan juta masyarakat dunia dan dibagikan di berbagai akun media sosial, Instagram, TikTok, Youtube, dan Facebook.
Ekspresi wajah Khaled, antara sakit kehilangan dengan keikhlasan. Luka mendalam membuatnya meneteskan air mata, tapi sikapnya tetap penuh kasih. Sikap tabah yang luar biasa itu membuat kagum jutaan orang. Khaled menjadi salah satu simbol keimanan masyarakat Palestina.
Video tersebut diambil ketika Khaled di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir Al-Balah, Jalur Gaza, mencari putrinya Maysa dan cucunya, Reem (3 tahun) serta Tareq (5 tahun) yang semalam terkubur di bawah reruntuhan bangunan rumah mereka akibat bombardir Israel.
Di rumah sakit, dia baru mengetahui bahwa putrinya Maysa berhasil diselamatkan dari bawah puing-puing bangunan dan mendapat perawatan intensif. Namun, Reem dan Tareq ditemukan dalam kondisi meninggal dengan tubuh saling berdekatan di tempat tidur mereka.
Khaled mencari cucunya diantara jejeran ratusan jenazah anak-anak di halaman rumah sakit. Ketika menemukan cucunya, Khaled tak kuasa menahan tangis melihat wajah cucunya hitam penuh debu. Dia mencuci rambut Reem dan menyeka wajahnya menggunakan kertas beraroma. Khaled mengepang rambut Reem seperti kesukaan Reem. Kemudian Khaled menggendongnya, menciuminya seakan cucunya masih hidup dan bermain denganya.
“Saya minta dia mencium saya seperti yang biasa dia lakukan, tapi dia tidak melakukannya. Saya biasa menciumnya di pipi, hidungnya, dan dia akan terkikik. Saya menciumnya, tapi dia tidak bangun,” ujar Khaled yang berharap cucunya hanya sedang tertidur.
Anting Reem jadi Lencana

Ketika membersihkan wajah cucunya dari debu, dia menemukan satu anting yang masih terpasang di telinga Reem. Dia melepaskan anting tersebut dan menyematkan di dada kirinya seperti lencana untuk mengenang cucu kesayangannya.
“Anting kamu sayang, saya ambil, semoga Allah memberimu kedamaian cucuku,” kata Khaled yang juga biasa disapa Abu Diaa.
Khaled ikut mengkafani jenazah Reem bersama petugas medis. Dia meletakkan cucunya di atas kain kafan yang dilapisi pelastik bening, lalu menjejerkan Reem bersama jenazah Tareq. Tubuh kedua cucunya sudah dikafani, tetapi bagian kepala mereka masih dibuka. Khaled mendekati jenazah Tareq, mengusap wajahnya dan menata rambutnya.
“Saya berharap mereka hanya tidur. Tapi mereka tidak tidur, mereka meninggal,” ujar Khaled sambil menyeka air matanya.
Hari itu, para petugas medis mengkafani ratusan jenazah martir yang meninggal karena serangan udara Israel pada hari ke-45 perang Israel dengan pejuang perlawanan Palestina. Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, Israel telah memborbardir rumah-rumah penduduk, kamp pengungsian, rumah sakit, masjid, sekolah-sekolah, gereja, dan toko makanan di Gaza.
Serangan Udara di Malam Hari
Pada masa jeda kemanusiaan selama empat hari, 24-27 November 2023, Khaled kembali mendatangi rumahnya yang sudah porak poranda. Dia berjalan diantara reruntuhan puing-puing bangunan. Khaled menuju kamar tidur, tempat anak dan cucunya tertimbun puing-puing bangunan. Dia berhenti Saat melihat kardus mainan cucunya, lalu mengambil boneka yang biasa dimainkan Reem dan mencium boneka tersebut.
Menurut Khaled, malam itu keluarganya sedang tidur ketika bom menghancurkan rumah mereka. Khaled bangun dan berteriak membangunkan anak dan cucunya. Dia berusaha berjalan di dalam kegelapan, melewati reruntuhan bangunan. Namun, Khaled tidak bisa menemukan satu pun anggota keluarganya yang sudah terkubur di bawah reruntuhan.
“Anak saya Maysa di sini (sambil menunjuk bagi pinggir kasur yang dipenuhi debu dan bekas reruntuhan), dan anaknya Reem bersama Tareq di sini, tidur di lengannya (Maysa),” kata Khaled mengilas kejadian di malam itu.
Khaled mengenang kembali, malam itu cucu-cucunya merengek minta diajak bermain di luar, tetapi tidak bisa dia penuhi karena bom dimana-mana.
Jeruk Keprok Untuk Reem

Khaled duduk di salah satu puing bangunan sambil memegang satu jeruk keprok. Jeruk itu dia berikan kepada Reem, tapi belum sempat dimakan oleh Reem. Cucunya selalu meminta buah-buahan kepadanya karena selama 45 hari perang, mereka tidak pernah makan buah-buahan dan di rumah mereka tidak ada satu pun buah-buahan. Hari itu, hanya jeruk keprok itu yang bisa dia dapatkan dan diberikan kepada cucunya.
“Dia setiap hari selalu bilang kepada saya, kamu ingat pisang? Kamu ingat semangka? Dia juga ingin dibelikan kebab, tapi sekarang dia sudah tidak ada,” kata Khaled.
Dia mengatakan, Reem sangat dekat dengan hatinya karena mereka lahir di hari yang sama, mereka akan berulang tahun pada 23 Desember 2023. Ayah Reem bekerja di luar negeri, oleh sebab itu, anak dan cucu-cucunya tinggal bersamanya.
Reem selalu membangunnya di waktu subuh, zuhur, dan ashar. Dia selalu meminta dibelikan apapun yang diinginkan, dan Khaled selalu memenuhinya. Terkadang, Khaled membawa Reem ke pengungsian di sekolah dekat kamp mereka, di sana Reem melihat bagaimana orang-orang yang tinggal di sana hidup menderita.
Mereka juga selalu bermain bersama. Menarik janggut adalah permainan kesukaan Reem, jika janggut tidak dilepaskan, Khaled bercanda akan menarik kepang rambutnya, dan Reem akan terkekeh sambil melepas janggut kakeknya.
“Kami menunggu ulang tahun kami pada 23 Desember 2023. Sekarang bagaimana saya merayakan ulang tahun kami, saya tidak bisa merayakannya tanpa dia,” tuturnya.
Khaled mengatakan, dia bukan seorang pejuang yang bisa menggunakan senjata, semua keluarganya tidak ada hubunganya dengan perang, sehingga dia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kondisi perang saat ini.
Kesabaran dan Daya Tahan

Dalam suatu wawancara, Khaled memperkenalkan Ahmed, satu-satunya cucu yang selamat dalam peristiwa pembantaian tersebut. Menurutnya, serangan udara Israel dilakukan tanpa peringatan sama sekali, seperti gunung api yang meletus ke arah mereka dan tumpukan puing menimpa badan mereka.
“Saya katakan kepada dunia, dan kepada tentara di seluruh dunia yang bangga pada moral mereka, selamatkan kami dari tentara yang mengaku punya moral ini. Selamatkan kami,” kata Khaled.
Dia menjelaskan, ungkapan rouh rouhi keluar begitu saja dari dirinya karena dia percaya kepada kesabaran dan daya tahan yang dia miliki.
“Saya percaya diberkati oleh doa-doa dunia Arab yang mulia dan bersih yang mendoakan kami, saya berterimakasih kepada mereka semua dan menghargai perasaan mereka,” tuturnya.
Khaled secara rutin mengunjungi makam kedua cucunya di daerah kantong yang terkepung. Saat itu memasuki hari ketujuh jeda kemanusiaan yang merupakan perpanjangan beberapa hari setelah empat hari sebelumnya.
“Sejak cucu-cucu saya syahid, saya pergi ke kuburan mereka. Seolah-olah mereka sedang tidur. Saya bertanya kepada mereka, ‘Apa kabar?’ Saya berbicara dengan mereka. Tidak mungkin melupakan rasa sakit ini,” katanya.
Sejak kesyahidan cucunya, Khaled sering menjadi relawan membantu warga yang terluka di rumah sakit. Dia membantu menenangkan orang-orang yang terluka dan membersihkan luka serta debu di wajah dan tubuh korban.
Sempat dikabarkan syahid, ternyata Khaled bersama keluarganya pindah ke kamp Tal al-Sultan yang terletak di utara kota Rafah. Dia tinggal bersama keluarganya di tenda, bersama ratusan ribu warga Gaza yang mengungsi di sana.
Di pengungsian itu, Khaled juga terlihat sering memberi semangat anak-anak yang mengalami cacat akibat serangan udara Israel, dan sesekali membagi makanan kepada pengungsi lain. Khaled sempat membagikan aktivitas sehari-harinya di akun Instragramnya @khaled.m.nabhan.
Runtuhkan Propaganda Israel

Penulis dan aktivis Amerika, Shaun King pada acara debat “Oasis of Dialogue “ di Qatar, mengatakan, jutaan orang terobsesi dengan dengan seorang kakek Palestina bernama Khaled, kakek yang viral dengan ungkapan “Soul of My soul Reem”.
Menurut Shaun, dia telah menonton video Khaled bersama cucunya Reem tersebut. Bahkan, Ibunya wanita berkulit putih, berusia 70 tahun, menanyakan kepadanya tentang kabar Khaled.
“Saya menjadi berteman seorang jurnalis muda di Gaza, kami mencoba membuat instagram untuk Khaled, segala sesuatu tentangnya menjadi walking counter untuk semua kebohongan dan semua cerita tentang laki-laki Palestina,” kata Shaun.
Khaled merupakan perwujudan seorang laki-laki yang tidak hanya penuh kedamaian, tetapi juga memiliki aura yang mempesona. Dia laki-laki yang penuh kasih sayang merawat cucu-cucunya, menyisir rambut cucunya, dan mengungkapkan rasa cinta kepada cucunya. Menurut Shaun, sangat sedikit pria yang tahu bagaimana cara melakukan hal tersebut kepada anak-anak mereka.
“Saya menangis berhari-hari ketika saya menonton (video itu). Saya bisa menangis sekarang ketika menonton Khaled mencoba membuka mata cucunya. Dan keesokan harinya saat dia diwawancarai, dia mengatakan aku pikir cucuku hanya tertidur,” ujar Shaun.
Dia menjelaskan, profil laki-laki seperti Khaled yang berjenggot dan bersorban, selama ini telah digunakan untuk menjelek-jelekan muslim Arab. Dalam setiap film aksi yang dibuat Barat selama lebih dari 30 tahun, pria berjenggot dan bersorban selalu dijadikan peran antagonis/musuh. Namun, video yang menyentuh dari Khaled berhasil meruntuhkan mesin progranda Israel tersebut.
“Sudah jelas, Khaled sendirian lebih kuat dari mesin propaganda Israel, hanya dia sendirian. Tidak ada kebohongan yang bisa dikatakan Amerika atau Israel yang dapat menyangkal (kebaikan) Khaled,” kata Shaun.
Dia juga mencontohkan Kepala Biro Aljazeera di Gaza Wael al-Dahdouh yang seluruh keluarganya dibunuh oleh serangan udara Israel, tetap tegar menjalankan tugasnya sebagai jurnalis.
“Dia tidak menitikkan air mata, melainkan melihat ke kamera dan berbicara tentang kehendak Tuhan, menceritakan apa saja yang baru terjadi padanya beberapa waktu lalu, membuatnya tidak berbeda dengan setiap penduduk Gaza yang pernah mengalaminya,” kata Shaun.
Tidak hanya Khaled dan Wael, menurut Shaun ribuan profil tentang laki-laki Palestina saat ini tampil di media sosial. Ketika media massa mainstream terutama media Amerika dan Eropa gagal menceritakan kisah Palestina, hal ini memberikan kesempatan kepada warga Palestina untuk menceritakan kisah mereka sendiri melalui Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook.
“Saat ini dunia menyaksikan secara langsung dan menyadari kebohongan-kebohongan yang mereka (Barat) sampaikan, khususnya mengenai laki-laki muslim, laki-laki Arab, telah terbukti sangat salah,” kata Shaun. (RINDA/R-1)
Sumber Berita
* Oasis of Dialogue | Human Rights Advocacy in time of war : (https://youtu.be/O5qVx8CcV-g?si=g7mxjj4emRakn-xj)
* Words of inspiration from Khaled Nabhan in Gaza, grandfather of Reem (soul of my soul): (https://youtu.be/zWu7ZG3bN1M?si=QRqyeq8Ar1eTj7Qu)
* Resilience and Rumors : (Sheikh Khaled Nbhani “Spirit of the Soul” Dispels Death Hoax : https://www.watanserb.com/en/2024/01/20/resilience-and-rumors-sheikh-khaled-nbhani-spirit-of-the-soul-dispels-death-hoax/)
* My heart, my two eyes’ : Palestinian man keeps granddaughter’s earring to mourn loss in Saraeli strike : (https://www.aa.com.tr/en/middle-east/my-heart-my-two-eyes-palestinian-man-keeps-granddaughters-earring-to-mourn-loss-in-israeli-strike/3069470)
* Pelukan dan Ciuman Terakhir Kakek Khalid untuk Cucunya yang Syahid. spiritofaqsa.or.id (https://spiritofaqsa.or.id/pelukan-dan-ciuman-terakhir-kakek-khalid-untuk-cucunya-yang-syahid.html)
* Pelukan terakhir kakek untuk cucunya yang wafat : CNN Indonesia (https://youtu.be/3vGH7YF1Hrk?si=Oic1JyZPaDIGZxeY)
* Reem “The Soul Of My Soul” : Instagram @trtworld (https://www.instagram.com/reel/C0R4AurvjjK/?igsh=MTc4MmM1YmI2Ng==)
* Soul of my Soul ; Khaled and Reem Part 1, Part 2, Part 3, dan Part 4. TikTok CrazyFugly @traiblazing_tamzin (https://vt.tiktok.com/ZSFeoe2dS/)
* The Granpas Story : TikTok Quenn foz (https://vt.tiktok.com/ZSFeEKbKn/)
Recent Comments