PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) — Pemerintah Provinsi Lampung mendampingi Kementerian Transmigrasi melepas 45 kepala keluarga (KK) atau 172 jiwa calon transmigran Tahun 2025 dalam prosesi resmi di Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Selasa (16/12/2025). Pelepasan dilakukan oleh Wakil Menteri Transmigrasi RI Viva Yoga Mauladi, didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Marindo Kurniawan.
Program transmigrasi ini merupakan bagian dari kebijakan strategis nasional untuk pemerataan penduduk dan percepatan pembangunan wilayah di luar Pulau Jawa. Adapun daerah tujuan transmigrasi meliputi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara.
Sekdaprov Lampung Marindo Kurniawan, yang membacakan sambutan tertulis Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Transmigrasi atas kepercayaan menjadikan Lampung sebagai pusat pelepasan transmigran lintas provinsi.
“Lampung memiliki sejarah panjang dalam transmigrasi. Dahulu menjadi daerah tujuan, kini Lampung bertransformasi menjadi daerah asal pengirim transmigran. Ini menunjukkan kemajuan sosial dan ekonomi daerah,” ujar Marindo.
Gubernur Lampung menegaskan, transmigrasi bukan sekadar perpindahan penduduk, melainkan ikhtiar membangun masa depan yang lebih sejahtera. Lampung disebut sebagai contoh keberhasilan transmigrasi yang melahirkan masyarakat majemuk, rukun, dan produktif.
Sementara itu, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menekankan bahwa transmigrasi saat ini difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program tersebut sejalan dengan agenda pembangunan nasional yang menitikberatkan pembangunan dari desa dan kawasan perdesaan.
“Transmigrasi merupakan bagian dari reforma agraria. Negara hadir dengan menyediakan rumah, pekarangan, dan lahan usaha yang clean and clear, layak huni, layak usaha, dan layak berkembang,” ujar Viva Yoga.
Ia menambahkan, pemerintah pusat memberikan jatah hidup selama satu tahun secara bertahap, serta pendampingan dan pembinaan hingga lima tahun agar transmigran mampu hidup mandiri. Bantuan alat pertanian dan pengembangan usaha juga disesuaikan dengan potensi wilayah tujuan.
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Sigit Mustofa Nuruddin melaporkan, calon transmigran 2025 berasal dari empat provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung, dengan total 40 KK atau 127 jiwa. Selain itu, secara bersamaan juga dilepas transmigran asal Jawa Tengah sebanyak 19 KK atau 73 jiwa dan Jawa Timur 16 KK atau 55 jiwa.
Rinciannya, Jawa Barat mengirim 15 KK atau 43 jiwa ke Kabupaten Lagading, Sulawesi Selatan, dan Tubbi Taramanu, Sulawesi Barat. DKI Jakarta mengirim 5 KK atau 24 jiwa ke Sulawesi Barat dan Halmahera Tengah, Maluku Utara. Provinsi Banten mengirim 10 KK atau 27 jiwa ke Sulawesi Barat dan Halmahera Tengah, sementara Lampung mengirim 10 KK atau 33 jiwa ke Tubbi Taramanu, Lagading, dan Halmahera Tengah.
Pemerintah Provinsi Lampung berharap para transmigran menjaga semangat kebersamaan serta menghormati adat dan budaya setempat di daerah tujuan.
“Menjadi transmigran adalah pilihan berani demi masa depan keluarga dan kontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia,” tutup Marindo.
