PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Forkopimda serta OPD terkait mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi yang digelar Kementerian Dalam Negeri secara daring, Selasa (23/9/2025).
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Lampung, Mulyadi Irasan, menyampaikan perkembangan harga pangan strategis di Lampung masih berfluktuasi. Berdasarkan data SP2KP, Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga September 2025 tercatat 0,43 persen, dengan kenaikan harga pada komoditas cabai merah, daging ayam ras, dan beras.
Kenaikan harga beras terpantau signifikan di beberapa daerah, seperti Tanggamus (5,00%), Lampung Tengah (4,40%), dan Tulang Bawang Barat (2,19%). Data Early Warning System (EWS) Kementerian Pertanian juga mencatat Lampung mengalami defisit sejumlah komoditas, yakni bawang merah (2.499 ton), cabai besar (1.530 ton), dan cabai rawit (3.421 ton).
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Pemprov Lampung menegaskan beberapa langkah strategis, di antaranya memperkuat pengawasan distribusi gabah, mendorong pembiayaan petani melalui APBD maupun KUR, serta melibatkan BUMD dan pelaku usaha lokal sebagai offtaker distribusi.
“Target capaian gabah kering panen tahun ini ditetapkan 3,5 juta ton, dengan prioritas pengolahan di dalam daerah agar memberi nilai tambah bagi petani dan pelaku usaha. Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Bulog bersinergi melakukan pengawasan distribusi di lapangan,” jelas Mulyadi.
Selain itu, Pemprov Lampung terus mengintensifkan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya menjaga stabilitas harga. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Lampung, Elvira Umihanni, menegaskan Bulog siap mengeluarkan stok apabila ada permintaan pemerintah daerah, termasuk bersinergi dengan Polda Lampung.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk pelaksanaan GPM. Stok siap digelontorkan kapan saja sesuai kebutuhan,” ujar Elvira.
Hingga September 2025, realisasi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Lampung telah mencapai 8.696.685 kilogram. Program ini akan terus diperkuat dengan distribusi lebih terarah, terutama di wilayah dengan tekanan inflasi tinggi.
Recent Comments