PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Satu per satu model berlenggak-lenggok di karpet merah yang dibentang di lantai 3 Gedung Sentra Tapis Kota Bandar Lampung, dekat Lapangan Kalpataru, Kemiling, Bandar Lampung.
Mereka memperagakan busana dari kain daerah khas Lampung berupa tapis, sulam usus, dan batik corak Lampung. Seorang model berjalan anggun menggunakan gaun sulam usus biru muda yang dipenuhi manik-manik memberi efek gemerlap.
Setiap model juga dilengkapi dengan aksesoris kain daerah, baik berupa tas, topi, maupun selendang tapis.
Fashion show sederhana ini digelar dalam rangka peresmian Gedung Sentra Industri Tapis Kota Bandar Lampung, Selasa (25/10/2022), oleh Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana. Turut hadir Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (Dirjen IKMA), Reni Yanita bersama jajaran, serta forkopimda Pemkot Bandar Lampung.
Dalam sambutannya, Eva Dwiana mengucapkan terimakasih kepada Kementrian Perindustrian yang diwakili oleh Dirjen IKMA, Reni Yanita. Menurut Eva, gedung tiga lantai yang menjadi sentra produksi dan pameran tapis ini dibangun menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat senilai Rp5,3 miliar, sejak 2012 lalu.
“Alhamdulillah, kita lihat hari ini gedung sudah selesai dibangun, dan dimanfaatkan oleh IKM Tapis. Mudah-mudahan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Eva.
Dia berharap, gedung sentra tapis tersebut juga harus menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bandar Lampung agar dapat membantu penjualan tapis dan meningkatkan pendapatan komunitas pengrajin dan penggiat IKM.
“Dinas perindustrian harus membantu mengawal ini agar menjadi tujuan pariwisata di Bandar Lampung,” tuturnya.
Di lantai satu Gedung Sentra Tapis, pemerintah menyediakan peralatan tenun tapis, dan mesin jahit. Lantai ini menjadi pusat produksi tapis bagi 37 IKM Tapis yang tergabung di Sentra Tapis Bandar Lampung.
Eva mengatakan, tapis merupakan warisan budaya asli Lampung yang wajib dilestarikan dan dikembangkan. Di sentra tapis ini, dilakukan berbagai inovasi dan aneka turunan kerajinan tapis seperti busana, tas, peci, selendang, dan suvenir.
Sementara, Dirjen IKMA, Reni Yenita mengatakan dengan diresmikannya Sentra IKM Tapis Bandar Lampung, diharapkan produk kain khas Lampung tersebut semakin berkembang, sebab gedung tersebut mewadahi pertemuan antara komunitas pengrajin, desainer, lembaga litbang dan pemberi modal.
Reni mengingatkan, para komunitas pengrajin dan penggiat IKM tapis harus bersama-sama menjaga agar gedung yang sudah dibangun terus beroperasi.
“Kita sebagai influencer, kalau boleh dibilang seperti itu ya, bisa menggunakan tapis ini di berbagai aplikasi, baik untuk busana maupun dekorasi,” tuturnya. (DANIL/R-1)
Recent Comments