Mahasiswa KKN ITERA Hanyut Diseret Ombak Pesisir Barat Lampung

Tim SAR gabungan sedang melakukan pencarian mahasiswa ITERA yang hanyut diseret ombak di pantai Desa Pekon Kerbang Dalam, Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Rabu (5/7/2023). Foto Basarnas Lampung

PORTALLNEWS.ID (Lampung) – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) terus berkoordinasi dengan banyak pihak dalam upaya pencarian salah satu mahasiswa ITERA, Herry Isai yang hilang terseret arus laut di Pantai Pekon Kerbang Dalam, Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi angkatan 2019 itu terseret ombak ketika membersihkan badan di pinggiran pantai usai bermain bola dengan anak-anak pekon saat kegiatan KKN, Rabu (5/7/2023), sekitar pukul 16.00 WIB.

Disaat Herry bersama dua teman mahasiswa KKN-nya membersihkan badan di pinggir pantai, tiba-tiba ombak besar datang, dan Herry terseret ombak. Kedua temannya sempat berupaya menolong, tetapi naas, tangan Herry tidak dapat dijangkau.

Hingga saat ini, tim Panitia KKN ITERA berkoordinasi dengan BPBD, SAR, serta aparatur TNI, kepolisian, dan pemerintah pekon untuk mengupayakan pencarian mahasiswa asal Tangerang, Banten tersebut.

Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, yang tengah berada di Krui, Pesisir Barat, dalam agenda tinjauan KKN, juga turut bergabung dengan tim KKN di lokasi kejadian untuk secara langsung memantau proses pencarian mahasiswa. Hingga Rabu (5/7) malam, Rektor ITERA, masih terus berkoordinasi bersama tim pencarian di lokasi kejadian.

I Nyoman Pugeg Aryantha mengajak seluruh sivitas akademika ITERA, dan masyarakat, untuk turut mendoakan agar proses pencarian berjalan mudah dan lancar, dan berharap Herry dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Atas musibah tersebut, ITERA melalui Panitia KKN juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga mahasiswa, dan memfasilitasi pihak keluarga menuju lokasi kejadian.

Sebagai informasi, sebelum menerjunkan mahasiswa KKN di Kabupaten Pesisir Barat, panitia KKN ITERA telah memberikan pembekalan, termasuk pengetahuan keamanan dan keselamatan diri di lokasi KKN. Juga peringatan dari warga setempat di lokasi KKN, terkait potensi bahaya laut yang peru diantisipasi. (R-1)