Menko Infrastruktur AHY Dorong Mahasiswa Unila Menjadi Pemimpin Transformasional

Menko Infrastruktur Agus Harimukti Yudhoyono berdiskusi dengan mahasiswa Unila saat mengisi kuliah umum di GSG Unila, Selasa, 14 Oktober 2025. FOTO/DOK. HUMAS UNILA

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong mahasiswa Universitas Lampung (Unila) untuk menjadi pemimpin-pemimpin transformasional di masa depan, yaitu pemimpin yang menginspirasi follower/pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama-sama.

“Tidak hanya leadernya yang transformatif, tapi juga dibutuhkan follower yang baik, yaitu kita ingin masyarakat Indonesia, termasuk komunitas-komunitas untuk memiliki pandangan, gagasan, peran dan energi yang positif, namun juga kritis melalui kritik yang konstruktif,” ujar AHY saat memberi materi kuliah umum di Gedung Serba Guna (GSG) Univesitas Lampung (Unila), Selasa, 14 Oktober 2025.

Stadium Generale yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unila dengan tema “Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dan Inovatif untuk Masa Depan Bangsa” ini diikuti oleh sekitar 3.500 mahasiswa angkatan 2025. Turut hadir, Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani bersama jajaran, dan Gubernur Lampung Ahmad Mirzani Djausal, beserta tamu undangan lainnya.

AHY menyampaikan beberapa karakter yang harus dibangun oleh para mahasiswa agar kelak menjadi pemimpin tranformasional, yaitu Visioner, punya jangkauan panjang ke masa depan; Empati, paham dengan permasalah yang dirasakan oleh masyarakat; Kharismatik, bukan hanya terlahir sebagai seorang yang punya kharisma, tetapi membentuk dirinya menjadi menjadi panutan dengan komunikasi yang baik; Empowering, memiliki kemampuan mendorong orang banyak untuk bersama-sama mencapai tujuan; serta, Adaptif terhadap segala perubahan dan kemajuan zaman.

“Ketika transformationalship leader dan good follower menjadi satu, maka kita bisa menghadirkan berbagai kemajuan. Nah, dari semua nilai ini kita ubah menjadi real action, kita butuh hati dan pikiran, kita butuh kecerdasarn intelektual, kita butuh tangan-tangan untuk mengeksekusi dengan baik, tangan-tangan untuk menjalankan aksi yang menghadirkan perubahan dan kemajuan tadi. Mari, persiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi pemimpin transformasional di masa depan,” tegas AHY.

AHY juga sempat mengajak para mahasiswa untuk berdikusi tentang prioritas pembangunan infrastuktur di daerah. Dua mahasiswa tampil ke depan memberikan jawaban yang berbeda, ada yang ingin membangun jalan dan sekolah terlebih dahulu, dan lainnya ingin membangun jalan dan MRT untuk memecah kemacetan dalam kota.

“Dua pemikiran ini saja sudah berbeda, semuanya benar dengan alasannya masing-masing. Jadi, saya ingin menyampaikan bahwa pemerintah yang memiliki anggaran terbatas sering mengalami dilema, mana dulu yang harus dikerjakan, pendidikan dulu kah, kesehatan dulu kah, infrastuktur jalannya dulu atau transportasi? Nah, di sinilah kita butuh berkolaborasi, karena pembangunan yang bermartabat adalah dengan melibatkan semua golongan sehingga merasa diayomi dan maju bersama-sama,” kata AHY.

Menko Infrastruktur Agus Harimukti Yudhoyono berfoto bersama mahasiswa usai mengisi kuliah umum di GSG Unila. FOTO/DOK HUMAS UNILA

Hal senada juga disampaikan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal dalam sambutannya, bahwa tantangan zaman menuntut para pemimpin muda yang berwawasan luas, terbuka, serta mampu berkolaborasi dan bekerja sama lintas sektor dan antargenerasi.

“Kita ke depan butuh pemimpin-pemimpin muda, tetapi pemimpin-pemimpin muda yang berkualitas. Kepemimpinan hari ini bukan lagi soal siapa yang berkuasa, bukan lagi siapa yang paling kuat, tetapi kepemimpinan hari ini bicara yang paling mampu memberdayakan orang lain, bekerja sama, mendengar dan berkolaborasi dengan orang lain,” kata Rahmat Mirzani.

Menurutnya, masa mahasiswa adalah sumber energi perubahan bangsa. Oleh sebabi itu dia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadikan kampus sebagai tempat menimba ilmu, tetapi juga menjadi ruang untuk belajar menjadi pemimpin, tempat melatih diri, tempat berpikir kritis, tempat berdiskusi, berdebat dan menemukan solusi dari permasalah yang ada.

“Kampus, ke depan juga menjadi tempat bagi anak muda untuk belajar bijaksana, belajar khidmat, belajar memahami bernegara yang dalam, belajar bagaimana mengalah untuk kepentingan yang lebih besar,” tuturnya.

Rahmat Mirzni menyatakan, setiap organisasi mahasiswa, setiap kegiatan sosial, dan setiap ide kreatif yang lahir dari kampus adalah bukti nyata bahwa generasi muda Lampung siap berkontribusi untuk pembangunan negeri.

Sementara, Rektor Universitas Lampung, Prof. Lusmeilia Afriani menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Menko AHY untuk memberikan semangat dan motivasi belajar bagi para mahasiswa Unila.

“Kami juga meminta kepada Pak Menteri untuk memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Unila, agar para mahasiswa dapat mengambil inpirasi dan pengalaman berharga dari Pak menko,” kata Lusmeilia. (RINDA/R-2)