PORTALLNEWS.ID – Penggiat usaha Lampung yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Alm. Ismail Komar, S.H., M.M., dinobatkan sebagai salah satu alumni berprestasi UGM 2023. Ismail Komar adalah pendiri Warkop WAW, pelopor kewirausahaan yang fokus pada edukasi dan pengobatan berbasis kopi.
Penyerahan penghargaan kepada lima alumni berprestasi dilaksanakan di lantai 2 Graha Sabha Pramana, Rabu, 15 November 2023. Malam Anugerah Insan Universitas Gadjah Mada Berprestasi ini merupakan agenda tahunan yang digelar dalam rangka memperingati Dies Natalis, yang mana tahun ini kita memperingati Dies Natalis ke-74.
Penerimaan penghargaan untuk Alm. Ismail Komar diwakilkan oleh istrinya yang juga founder Kopi WAW, dr. Endang Purwaningsih, yang diberikan langsung oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia.
Menurut dr. Endang, pihak UGM beberapa kali menghubungi nomor handphone almarhum suaminya. Namun, karena tidak ada respon, pihak UGM mengontak pengurus pusat Kagama, Diah Iwoek. Melalui Iwoek, pihak UGM mendapat nomor telepon dr. Endang dan menerima kabar bahwa Ismail Komar sudah berpulang.
“Saya dihubungi oleh pihak UGM hari Rabu, tanggal 9 November 2023. Saya tidak dapat berkata-kata lagi, nggak nyangka (meraih prestasi ini), bahkan saya pun sudah lupa,” kata Endang, diwawancara Kamis (16/11/2023).
Kebahagiaan atas prestasi ini tidak hanya dirasakan Endang, tetapi juga anak-anaknya yang kini juga ikut membantu di usaha Warkop WAW di Perumahan Graha Madu Pesona, Kompleks Perumahan Graha, Cluster 1 Jalan Turi Raya No.7, Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.
Endang menceritakan, proses pengajuan Alumni Berprestasi UGM tersebut telah dilakukan sejak setahun lalu saat suaminya, Ismail Komar masih hidup. Beberapa syarat yang dibuat adalah esai dan dokumentasi tentang usaha Warkop WAW. Selanjutnya proses submit dibantu oleh pengurus Kagama Lampung Soni dan Yanto.
“Esai yang dibuat berisi sejarah singkat berdirinya Warkop WAW, bahwa Warkop WAW menjadi wadah tempat sharing tentang kopi dan kesehatan. Termasuk edukasi tentang kopi dan konsep usaha kopi. Bang Komar sering memotivasi teman-teman untuk memulai usaha itu sedapat mungkin memanfaatkan apa yang ada, jangan mengada-ngada,” tutur Endang.
Endang berharap, prestasi yang diraih saat ini bisa menjadi berkah untuk usaha Warkop WAW ke depannya, dan amal jariyah bagi almarhum suaminya.
Sejarah berdirinya Warkop WAW diawali dari pengalaman Ismail Komar yang mengalami sakit komplikasi diabetes, lever, jantung, dan paru-paru pada 2015-2018. Bahkan, Endang yang melihat kondisi suaminya yang sangat kurus dan tergolek lemah di ranjang rumah sakit sudah pasrah jika Allah memanggil suaminya kembali. Endang dengan sabar merawat dan mengantarkan suami bolak-balik berobat ke rumah sakit.
Hingga suatu hari, pada acara Peringatan Hari Keluarga Nasional Provinsi Lampung, dia membeli kopi robusta bubuk dan kopi berbalut gula aren di stan Lampung Barat.
Endang kemudian menawari suaminya untuk meminum kopi robusta tanpa gula. Menurut Endang, berdasarkan penelitian, kopi memiliki kandungan anti oksidan yang tinggi jika di proses dan diseduh dengan benar.
Setelah rutin meminum kopi tiga kali sehari, pagi, siang dan sore, selama 2-3 bulan, kondisi suaminya mengalami perbaikan. Batuk dan sesak nafas berkurang, berat badan naik dari 35 kilogram menjadi 55 kilogram. Hasil rontgen paru juga menunjukkan perbaikan.
Hal inilah yang kemudian menginspirasi Ismail Komar dan Endang untuk membuka warung kopi yang mereka beri nama Warkop WAW dan kini telah memiliki ratusan cabang di berbagai provinsi.
Kopi WAW memiliki varian Kopi WAW Kuning dan Kopi WAW Merah yang telah melewati proses roasting khusus sehingga tidak merusak kandungan antioksidan kopi. Kopi ini banyak dipakai untuk kemoterapi sebagai penghilang rasa sakit dan anti depresan.
Proses seduh kopi juga dilakukan secara tepat, tidak melalui pemanasan, melainkan diseduh menggunakan air hangat dan tidak diaduk. Kopi WAW juga disajikan tanpa gula untuk mendapatkan manfaat maksimal dari antioksidan kopi. (RINDA/R-2)
Recent Comments