PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) — Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mematangkan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) guna mengantisipasi lonjakan mobilitas kendaraan listrik.
Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Joni, mengatakan kesiapan ini bertujuan memastikan pengguna kendaraan listrik dapat melakukan perjalanan jarak jauh secara aman dan nyaman, khususnya di jalur penghubung Sumatera–Jawa yang menjadikan Lampung sebagai wilayah lintasan utama.
“Kesiapan ini juga mendukung kegiatan Touring EVenture yang melintasi sejumlah titik strategis di wilayah Lampung,” ujarnya, Senin (15/12/2025).
Berdasarkan data PLN UID Lampung, sebanyak 64 unit SPKLU telah disiagakan di 39 lokasi. Dari jumlah tersebut, 17 lokasi berada di ruas Tol Trans Sumatera, sementara 22 lokasi lainnya tersebar di jalur non-tol seperti rest area, pusat perbelanjaan, hotel, kampus, hingga pelabuhan.
Di ruas tol, SPKLU tersedia di sejumlah rest area strategis, di antaranya KM 20 A dan KM 20 B, KM 33, KM 49, KM 67, KM 87, hingga KM 234. Sementara di jalur non-tol, fasilitas pengisian daya tersedia di Pelabuhan Bakauheni, pusat aktivitas publik di Kota Bandar Lampung, serta beberapa kabupaten lainnya.
PLN juga menyiapkan variasi kapasitas pengisian daya, mulai dari 7 kW, 22 kW, 25–50 kW, hingga pengisi daya cepat di atas 60 kW. Skema ini dirancang untuk mempercepat waktu pengisian dan mengantisipasi antrean saat puncak arus libur panjang.
Selain infrastruktur, PLN UID Lampung menyiagakan 16 posko siaga SPKLU selama periode Nataru. Posko tersebut tersebar di 13 titik rest area tol dan tiga titik di jalur non-tol, dengan dukungan sekitar 60 petugas yang berjaga selama 24 jam.
Untuk kondisi darurat, PLN juga menyiapkan dua unit SPKLU mobile di ruas tol dan tiga unit SPKLU emergency sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gangguan teknis maupun lonjakan pengguna.
Kesiapan layanan ini turut ditunjukkan melalui agenda Touring EVenture yang mengunjungi sejumlah SPKLU utama, seperti SPKLU Rest Area KM 20 B dan SPKLU Els Coffee Roastery. Di lokasi tersebut dilakukan pengecekan kesiapan pengisi daya, media doorstop, serta penguatan narasi elektrifikasi UMKM.
General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, menyampaikan bahwa dibandingkan tahun lalu, jumlah SPKLU di Lampung meningkat sekitar 20 persen, terutama di titik prioritas jalur tol dan kawasan Pelabuhan Bakauheni.
“Masa siaga Nataru berlangsung pada 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, dengan perkiraan beban puncak kelistrikan mencapai 1.200 megawatt pada malam Natal dan Tahun Baru. Kami memantau seluruh SPKLU secara real time dan siap melakukan penanganan cepat jika terjadi kendala,” ujarnya.
Sebagai gerbang Pulau Sumatera, Lampung memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran mobilitas masyarakat saat Nataru. PLN menegaskan kesiapan penuh untuk melayani pengguna kendaraan listrik yang melintas di wilayah tersebut.
Bandar Lampung — Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mematangkan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) guna mengantisipasi lonjakan mobilitas kendaraan listrik.
Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Joni, mengatakan kesiapan ini bertujuan memastikan pengguna kendaraan listrik dapat melakukan perjalanan jarak jauh secara aman dan nyaman, khususnya di jalur penghubung Sumatera–Jawa yang menjadikan Lampung sebagai wilayah lintasan utama.
“Kesiapan ini juga mendukung kegiatan Touring EVenture yang melintasi sejumlah titik strategis di wilayah Lampung,” ujarnya, Senin (15/12/2025).
Berdasarkan data PLN UID Lampung, sebanyak 64 unit SPKLU telah disiagakan di 39 lokasi. Dari jumlah tersebut, 17 lokasi berada di ruas Tol Trans Sumatera, sementara 22 lokasi lainnya tersebar di jalur non-tol seperti rest area, pusat perbelanjaan, hotel, kampus, hingga pelabuhan.
Di ruas tol, SPKLU tersedia di sejumlah rest area strategis, di antaranya KM 20 A dan KM 20 B, KM 33, KM 49, KM 67, KM 87, hingga KM 234. Sementara di jalur non-tol, fasilitas pengisian daya tersedia di Pelabuhan Bakauheni, pusat aktivitas publik di Kota Bandar Lampung, serta beberapa kabupaten lainnya.
PLN juga menyiapkan variasi kapasitas pengisian daya, mulai dari 7 kW, 22 kW, 25–50 kW, hingga pengisi daya cepat di atas 60 kW. Skema ini dirancang untuk mempercepat waktu pengisian dan mengantisipasi antrean saat puncak arus libur panjang.
Selain infrastruktur, PLN UID Lampung menyiagakan 16 posko siaga SPKLU selama periode Nataru. Posko tersebut tersebar di 13 titik rest area tol dan tiga titik di jalur non-tol, dengan dukungan sekitar 60 petugas yang berjaga selama 24 jam.
Untuk kondisi darurat, PLN juga menyiapkan dua unit SPKLU mobile di ruas tol dan tiga unit SPKLU emergency sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gangguan teknis maupun lonjakan pengguna.
Kesiapan layanan ini turut ditunjukkan melalui agenda Touring EVenture yang mengunjungi sejumlah SPKLU utama, seperti SPKLU Rest Area KM 20 B dan SPKLU Els Coffee Roastery. Di lokasi tersebut dilakukan pengecekan kesiapan pengisi daya, media doorstop, serta penguatan narasi elektrifikasi UMKM.
General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, menyampaikan bahwa dibandingkan tahun lalu, jumlah SPKLU di Lampung meningkat sekitar 20 persen, terutama di titik prioritas jalur tol dan kawasan Pelabuhan Bakauheni.
“Masa siaga Nataru berlangsung pada 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, dengan perkiraan beban puncak kelistrikan mencapai 1.200 megawatt pada malam Natal dan Tahun Baru. Kami memantau seluruh SPKLU secara real time dan siap melakukan penanganan cepat jika terjadi kendala,” ujarnya.
Sebagai gerbang Pulau Sumatera, Lampung memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran mobilitas masyarakat saat Nataru. PLN menegaskan kesiapan penuh untuk melayani pengguna kendaraan listrik yang melintas di wilayah tersebut.
