PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Sebanyak 4.860 mahasiswa baru Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengikuti Program Pengenalan Lingkungan Kampus (PPLK) pada 15-20 Agustus 2022.
Rektor ITERA, Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha melakukan pendekatan persuasif kepada mahasiswa yang terlibat dalam kepanitiaan PPLK untuk tidak melakukan tindakan kekerasan ataupun perloncoan kepada para mahasiswa baru.
“Kita melakukan pendekatan persuasif, melalui pendekatan antara anak dan bapak, kita sangat perhatikan masalah ini, jangan sampai terjadi kasus-kasus kekerasan dan perploncoan yang di luar batas-batas peraturan dan nilai-nilai humanisme, serta nilai-nilai sosial,” ujar Prof. Nyoman pada konferensi pers usai Sidang Terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2022-2023 ITERA, Senin (15/8/2022) di Gedung Perkuliahan Umum Lantai 4 ITERA.
Secara sermonial, Prof. Nyoman melantik para mahasiswa baru ITERA yang diwakili oleh puluhan mahasiswa baru dari 39 program studi dalam sidang terbuka penerimaan mahasiswa baru. Acara dihadiri oleh Wakil Gubernur Chusnunia Chalim atau Nunik, perwakilan pemerintah kota dan kabupaten, perwakilan perguruan tinggi, dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Prof. Nyoman mengatakan, ITERA lahir dari gagasan besar untuk pemenuhan bibit unggul bidang teknik dan sains di Indonesia, khususnya Sumatera. Menurutnya, membangun perguruan tinggi baru bukanlah hal mudah. Selain dituntut untuk mampu melaksanakan kegiatan tri darma yang berkualitas, ITERA juga diharapkan mampu melaksanakan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana.
Terlebih lagi, ITERA adalah PTN baru binaan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ditargetkan dapat menjadi center of exellence atau pusat unggulan di Sumatera, serta memiliki kualitas setara dengan ITB dalam waktu 25 tahun sejak didirikan.
“Untuk mengejar target tersebut, kami berusaha membentuk pondasi awal yang kuat, kokoh, dan dibangun dengan budaya kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas diseluruh jajaran pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan ITERA,” tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, ITERA terus mengembangkan pelayanan akademik dan nonakademik kampus. Hingga saat ini, ITERA telah memiliki 39 prodi S1 dan 1 prodi pascasarjana. Selain itu, ITERA juga memiliki 15 Pusat Riset dan Inovasi, Purino ITERA yang mendukung program tri darma perguruan tinggi terutama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Purino ITERA dirancang untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
“Pendirian pusat riset dan inovasi ITERA ini juga merupakan wujud semangat baru ITERA untuk dapat menjadi perguruan tinggi yang mandiri, kuat, dan terus memberikan kemaslahatan kepada masyarakat, sehingga dapat menjadi perguruan tinggi yang bermartabat,” tegasnya.
Prof. Nyoman menyatakan, ITERA juga membangun kolaborasi dengan berbagai mitra, baik pemerintahan, swasta, BUMN, serta berbagai institusi lokal maupun nasional. ITERA juga menjalin kerja sama dan mendapatkan dukungan penuh dari berbagai perguruan tinggi baik dari dalam maupun luar negeri seperti ITB, IPB, UI, UGM, ITS, UNILA, Seoul Women University (Korea), Yokohama University (Jepang), Tianjin University (China), National Taiwan University of Science and Technology (Taiwan), KU-Leuven University (Belgia), Leeds University (UK), The Technical University Of Munich (Jerman), dan masih banyak lagi perguruan tinggi yang menjalin kerja sama dengan ITERA.
Prof. Nyoman mengatakan, ITERA juga berkomitmen penuh mendukung pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan program Kemendikbudristek dalam menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang memiliki kompetensi dan keahlian sesuai kebutuhan dunia kerja.
Sebaran Mahasiswa Baru ITERA
Sementara itu, Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru ITERA, Eko Satria mengatakan ITERA pada tahun ini menerima mahasiswa melalui 6 jalur penerimaan yaitu SNMPTN, SBMPTN, SMMPTN-Barat, Ujian Seleksi Mandiri Prestasi Khusus, Ujian Seleksi Khusus Prodi Baru untuk 4 program studi baru ITERA yaitu Rekayasa Tatakelola Air Terpadu; Rekayasa Minyak dan Gas; Rekayasa Instrumentasi dan Automasi; dan Rekayasa Kosmetik; serta jalur penerimaan Afirmasi Pendidikan Tinggi oleh Kemendikbudristek (Program ADIK) bagi Siswa dari wilayah 3T, Papua dan Papua Barat serta anak TKI.
“Dari penyeleksian yang telah dilakukan tersebut diperoleh mahasiswa program sarjana yang diterima ITERA pada tahun 2022 adalah sebanyak 4.860 mahasiswa,” ujarnya.
Dia merinci, jumlah mahasiswa yang diterima lewat jalur SNMPTN sebanyak 2.186 mahasiswa, SBMPTN sebanyak 2.373 mahasiswa, SMMPTN sebanyak 210 mahasiswa, Ujian Seleksi Mandiri Prestasi Khusus sebanyak 32 mahasiswa, Ujian Seleksi Khusus Prodi Baru 54 mahasiswa, dan Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) sebanyak 6 mahasiswa.
Dia menjelaskan, 4.860 mahasiswa S1 yang diterima oleh ITERA tersebar di 39 program studi. Lima program studi yang menerima mahasiswa terbanyak adalah Prodi Teknik Informatika dengan jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 240 mahasiswa, Prodi Teknik Sipil sebanyak 228 mahasiswa, Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota sebanyak 221 mahasiswa, Prodi Teknik Pertambangan sebanyak 204 mahasiswa, dan Prodi Farmasi sebanyak 190 mahasiswa.
Sementara, lima program studi yang diminati atau memiliki keketatan tinggi adalah Prodi Farmasi dengan keketatan 6,34%. “Artinya, dari 100 peserta, hanya 6 mahasiswa baru yang diterima,” ujar Eko.
Selanjutnya, Prodi Teknik Informatika dengan keketatan 10,79%, Prodi Teknik Pertambangan dengan keketatan 11,93%, Prodi Teknik Sipil dengan keketatan 17,95%, dan Prodi Teknik Biomedis dengan keketatan 18,59%.
“Sebanyak 4.860 mahasiswa yang diterima di ITERA merupakan putera- puteri terbaik bangsa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Jika dikelompokkan berdasarkan regional pulau asal mahasiswa baru ITERA, yang berasal dari pulau Sumatera berjumlah 3.895 atau 80,1%, sedangkan yang berasal dari luar pulau sumatera berjumlah 965 atau 19,9%,” urainya.
Jika dikelompokkan berdasarkan provinsi asal, kata Eko, 5 provinsi terbanyak yang mengirimkan putera puteri terbaiknya di ITERA adalah Provinsi Lampung sebanyak 2.134 mahasiswa (43,91%), Sumatera Utara 841 mahasiswa (17,3%), Jawa Barat 439 mahasiswa ( 9,03%), Sumatera Selatan 332 mahasiswa (6,83%), dan Sumatera Barat 329 mahasiswa (6,77%).
“Ini merupakan awal dari para mahasiswa baru untuk mengikuti rangkaian kegiatan pengenalan lingkungan kampus sebelum masa perkuliahan perdana dimulai pada 29 Agustus 2022,” tuturnya. (RINDA/R-1)
Recent Comments