PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Beberapa anak mengitari papan ular tangga literasi yang dihampar di lantai ruang pertemuan Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung. Kotak-kotak pada papan berisi gambar tentang aktivitas dan ekosistem pesisir Lampung, seperti gambar terumbu karang, ikan-ikan laut, aktivitas nelayan, menyelam, dan lainnya.
Melalui permainan tradisional ular tangga, Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA) Perpusnas RI dan Komunitas Ngajak Anak Belajar (NGAJAR) Bandar Lampung mengenalkan anak-anak dengan pelestarian ekosistem pesisir. Juga terdapat kelas mewarnai dan kartu puzzle bertema kesehatan lingkungan.
Kegiatan dalam rangka memeriahkan Pekan Literasi ini didukung oleh PT Bukit Asam, Dompet Dhuafa, Jago Jalan, dan Rumah Media Investama (Aspirasiku.id).
“Anak-anak butuh pendekatan yang ramah dan tidak membosankan untuk mencintai ilmu pengetahuan dan buku. Oleh sebab itu, kami hadirkan permainan ular tangga literasi sebagai media pembelajaran interaktif,” ujar Ketua Komunitas NGAJAR, Rengga Wisnu Aditya, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Rengga menjelaskan, permainan ular tangga literasi tidak sekadar mengajak anak melempar dadu dan berpindah kotak. Sebab, di setiap langkah, anak-anak diajak membaca, menjawab pertanyaan, bahkan menebak isi cerita.
“Konsepnya sederhana, tetapi menyimpan misi besar, yaitu menanamkan kecintaan terhadap literasi sejak dini,” tuturnya.
Sementara, RELIMA Perpusnas RI untuk Kota Bandar Lampung, Yoga Pratama, mengatakan, komunitas NGAJAR sebagai fasilitator permainan merupakan penerima bantuan buku untuk komunitas dari Perpusnas RI pada tahun 2023. Kegiatan yang berlangsung, masih dalam satu kaitan dalam pemanfaatan bahan bacaan bermutu.
“Selain menyediakan pustaka bergerak dalam bentuk perpustakaan keliling, teman-teman NGAJAR juga menciptakan berbagai media pembelajaran interaktif, seperti permainan tradisional berbasis literasi,” ujar Yoga.
Dia mengapresiasi kegiatan literasi yang dikemas dalam permainan tradisional tersebut. Menurutnya, itu tidak hanya menjadi hiburan bagi anak-anak, tetapi juga bagian dari membangun karakter generasi muda.
“Metode edukasi yang terus disesuaikan dengan kondisi dan kemajuan teknologi sangat penting dalam membangun kecakapan anak. Ini adalah investasi jangka panjang bangsa,” kata Yoga.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan banyak pihak dalam menghidupkan kembali permainan tradisional yang dipadu dengan kegiatan literasi. Ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor—dunia usaha, komunitas, dan lembaga literasi—dapat menciptakan inovasi dalam dunia pendidikan.
“Terimakasih kepada Bukit Asam, Dompet Dhuafa Lampung, Jago Jalan, Perpusda Lampung, Perpustakaan Kota Bandar Lampung, Go Literasi, Komunitas Ngajar dan ke Perpusnas RI atas kolaborasi yang luar biasa membangkitkan semangat membaca di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Yoga juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan pendampingan-pendampingan literasi, dan ide-ide segar dalam meningkatkan literasi di Provinsi Lampung, khususnya di Kota Bandar Lampung. (R-2)