PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Serah terima jabatan Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Periode 2021-2022 Prof. Mitra Djamal kepada Rektor baru Periode 2022-2026 Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha dilakukan di aula lantai 4, Gedung Kuliah Umum ITERA, Rabu (6/7/2022).
Rektor ITERA Prof. I Nyoman Pugeng Aryantha akan melakukan dua terobosan di ITERA, yakni membentuk Badan Wakaf Iptek dan membentuk Lembaga Hilirisasi Inovasi yang mewadahi Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) 7 sampai TKT 9.
Penandatanganan berita acara serah terima jabatan rektor ITERA dari rektor lama kepada rektor baru disaksikan oleh Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendikbudristek, Dr. Mustangimah, dan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ITERA Prof. Sukrasno. Acara dihadiri oleh perwakilan pemerintah Provinsi Lampung, beberapa pemerintah kabupaten/kota, para pengusaha dan pelaku industri, serta jajaran dosen dan tendik ITERA.
Dalam sambutannya, Rektor ITERA Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan jabatan rektor merupakan sebuah amanah yang berat untuk dipikul, sekaligus merupakan ladang ibadah yang strategis. Oleh karena itu, dia meminta dukungan dan bantuan semua pihak baik internal dosen dan tendik ITERA, maupun pihak eksternal mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kabupaten/kota, Dandim, Kepolisian, perguruan tinggi, swasta dan masyarakat secara luas.
“Visi kepemimpinan saya adalah ITERA menuju kampus yang mandiri, bermaslahat dan bermartabat. Mari bersama kita bangun dan kuatkan ITERA untuk kemaslahatan umat manusia dan alam sekitar sebagai bagian dari hablumminannas dan habluminallah,” ujarnya.
Menurut dia, program yang akan dia terapkan untuk mewujudkan visi tersebut adalah meningkatkan akreditasi ITERA yang saat ini masih B menjadi A atau Unggul, meningkatkan kualitas dosen dan tendik, perbaikan dan penambahan fasilitas serta sarana prasarana, merintis kemandirian pendanaan jangka panjang melalui lembaga hilirisasi inovasi, kemandirian SDM, dan meneruskan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diamanahkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim.
“Saya mohon dukungan dan kerjasama untuk memaksimalkan ikhtiar dalam kerja keras mencapai visi ITERA ini,” tuturnya.
Lembaga Hilirisasi Inovasi
Dalam konferensi pers usai pelantikan, I Nyoman Pugeg Aryantha memaparkan tentang dua terobosan jangka panjang yang akan dia lakukan di ITERA, yakni membentuk Badan Wakaf Iptek dan Lembaga Hilirisasi Inovasi.
Dia mengatakan, saat ini lembaga inovasi di bawah perguruan tinggi masih berada di hulu yaitu berupa Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Pengalamannya di ITB, hal ini dinilai kurang optimum di hilirnya karena Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) nya masih rendah sekitar 5-6, sedangkan untuk TKT tinggi 7-9 dengan tingkat kesiapan teknologi yang lebih tinggi harus ada lembaga tersendiri yang mewadahi.
“Ini yang sebenarnya coba saya pikirkan untuk merintis ke jangka panjangnya, meskipun mungkin tidak bisa diimplementasikan dalam waktu dekat, tetapi setidaknya bisa diawali,” tuturnya.
Sebab, lanjut I Nyoman, dia menyaksikan beberapa inovasi yang sudah dilakukan oleh ITERA, diantaranya mobil desa yang menjadi cikal bakal inovasi yang akan terus dikembangkan ke depannya.
Untuk struktur organisasi kelembagaannya, lanjut I Nyoman, dia akan berkoordinasi dengan Kementrian, jika sudah diizinkan sesuai peraturan yang ada, akan dibentuk badan usaha yang sifatnya nanti juga akan memperkuat status BLU ITERA yang saat ini masih dalam tahapan usulan ke Kemendikbudristek.
Jika ITERA berubah status menjadi BLU, maka ada dua indikator kinerja yang dinilai dari ITERA, yakni indikator kinerja perguruan tinggi dan indikator kinerja keuangan. I Nyoman, berharap, terobosan Lembaga Hilirasasi Inovasi ini nantinya akan menjadi salah satu badan usaha yang mendukung indikator kinerja keuangan ITERA sebagai salah satu sumber penerimaan negara bukan pajak (PNBP) perguruan tinggi.
“Jadi, kami berkoordinasi untuk bisa mewujudkan rencana-rencana ini,” katanya.
Badan Wakaf Iptek
Terobosan lain yang akan dilakukan INyoman adalah membentuk Badan Wakaf Iptek. Menurut dia, badan wakaf kependidikan ini akan ditujukan untuk pengembangkan IPTEK supaya masyarakat bisa meraih capaian IPTEK modern.
“Selama ini kita hanya memakai dan menyimak perkembangkan teknologi asing, tapi lupa memproduksi, ini butuh dana besar untuk riset. Saya pribadi berniat ingin merintis dari Itera ada Badan Wakaf IPTEK. Setiap hasil inovasi itu akan dimanfaat untuk kemaslahatan umat. Sehingga bisa menjadi amal jariyah bagi masyarakat yang berwakaf,” ujarnya.
Sementara itu, mengawali kemepimpinannya di ITERA, I Nyoman mengaku, usai dilantik Kemendikbudristek pada Kamis (30/6/2022) di Jakarta, dia langsung terbang ke Lampung, dan Jumat pagi sudah masuk kerja ke ITERA.
“Untuk menujukkan saya secara pribadi, saya tidak mau bolos. Kamis saya dilantik, jam sembilan pagi Jumat, saya keliling seluruh ITERA mesti tidak semua bisa saya kunjungi, untuk bertemu para dosen dan tenaga kependidikan. Untuk menunjukkan komitmen saya, Insyaalah saya berusaha bekerja keras,” kata I Nyoman.
Program 100 Hari
I Nyoman juga menyampaikan Program 100 Hari sebagai Rektor ITERA. Menurutnya, dia terlebih dahulu akan melakukan komunikasi seintensif mungkin dengan jajaran di internal ITERA. Lalu, mengevaluasi seluruh kegiatan akademik yang ada untuk memetakan kondisi ITERA saat ini.
“Apa-apa yang positif, kami teruskan, yang kurang kami benahi, itu langkah awal,” ujarnya. Selanjutnya, dia akan menyusunkan program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang bersama jajarannya.
I Nyoman mengaku, ini merupakan jabatan pertamakali di level rektorat, untuk itu dia akan mempelajari peraturan-peraturan yang ada agar tidak salah jalan.
“Saya juga harus mempelajari dulu aturan-aturan, saya baru pertama kali di level rektorat, banyak peraturan-peraturan yang perlu saya pelajari agar saya nanti tidak salah jalan,” pungkasnya.
5 Pesan Kemendikbudristek
Sementara itu, dalam acara serah terima jabatan rektor ITERA, Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendikbudristek, Mustangimah menyampaikan apresiasi atas suksesi rektor yang sangat kondusif di ITERA. Dia menyampaikan terimakasih kepada Rektor Periode 2021-2022 Prof. Mitra Djamal yang telah menunaikan tugas dengan baik selama menjadi Rektor ITERA dan menjalankan suksesi rektor dengan sangat kondusif.
“Selamat melanjutkan pegabdian untuk Prod Mitra Djalam dimanapun diberikan amanah,” ujarnya.
Ada lima hal yang dia sampaikan untuk Rektor ITERA yang baru, diantaranya menjalankan fungsi sebagai akademik leader dan koordporate leader secara seiring sejalan dengan melibatkan civitas akademika ITERA. Kedua, meningkatkan kinerja sesuai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
Ketiga, rektor dan jajaran harus terus menerus melakukan perbaikan tata kelola perguruan tinggi untuk mewujudukan good governance. Keempat, ITERA sebagai PTN baru dikecualikan dari motaroum pembentukan fakultas sehingga saat ini usulan pembentukan tiga fakultas ITERA telah disetujui oleh Menteri.
Kelima, ITERA dalam pengusulan pengajuan perubahan status ke Badan Layanan Umum (BLU). Mustangimah mengatakan, setelah menjadi BLU, layanan di ITERA harus ditingkatkan, nanti ITERA akan mendapat keleluasaan untuk mendapatkan reward atau pendapatan dari kualitas layakan yang diberikan.
“Harus diingat, BLU bukan komersialisasi, BLU ditetapkan dalam rangka peningkatkan layanan. Dengan layanan yang semakin berkualitas, ITERA boleh menerima reward dari layanan tersebut. Jadi, layanan dulu yang diperbaiki, dampak dari perbaikan layanan, maka nanti dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan atau pemasukan,” pungkasnya. (RINDA/R-1)
Recent Comments