PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Sebanyak 193 siswa TK A dan TK B Al Kautsar belajar berkreasi membuat gantungan kunci menggunakan bahan sampah kemasan plastik. Kegiatan yang dipandu Virgoria Dwi Pujiningsih dari Bank Sampah Golden Poltekkes Tanjungkarang ini berlangsung di Aula TK Al Kautsar, Jumat, 12 September 2025.
Sebelum mengajarkan siswa cara membuat gantungan kunci dari sampah kemasan plastik, Virgoria terlebih dahulu mengenalkan anak-anak dengan jenis sampah organik dan sampah anorganik.
“Sampah ada dua macam, yaitu sampah organik yang mudah membusuk dan sampah anorganik yang sulit membusuk,” kata Virgoria.
Dia kemudian mengajarkan anak-anak yel-yel tentang kebersihan lingkungan dan mengajak anak-anak meneriakkannya bersama-sama.
“Sampah plastik, sampah daun, ayo kelola sampah kita menjadi bermanfaat!” ujar Virgoria dibarengi para peserta.
Selanjutnya, dia menjelaskan, bahwa hari ini, mereka akan membuat kerajinan dari sampah an-organik, yaitu sampah kemasan plastik menjadi gantungan kunci yang unik dan cantik.
“Perhatikan semuanya, kita mulai dengan melipat sampah plastiknya bersama-sama, ayo semuanya harus mencoba ya,” kata Virgoria.
Sampah plastik yang telah digunting berbentuk bujur sangkar dilipat enam dan dijepit terlebih dahulu agar lipatannya tidak lepas. Buat bentuk yang sama sampai empat buah, kemudian gabungkan keempatnya dengan cara saling mengunci dan menjadi bentuk belah ketupat. Setelah jadi, kreasi plastik tersebut diberi lubang dan dipasangkan gantungan.
Setiap kelompok peserta dibimbing oleh dua guru tentang cara melipat plastik kemasan. Bagi anak yang berhasil melipat dengan benar dan rapi akan diminta ke depan dan diberi hadiah.
Kepala TK Al Kautsar, Sukma Elia mengatakan, kegiatan hari ini merupakan rangkaian pembelajaran dengan tema Kebersihan dan Kesehatan.
“Pada minggu ini, sub temanya kebersihan diri dan lingkungan. Kemarin hari Kamis, anak-anak mengikuti pemeriksaan gigi dan belajar gosok gigi, dibimbing oleh dokter Poltekkes. Nah, hari ini belajar kebersihan lingkungan, bagaimana memilih sampah organik dan an-organik, serta bekreasi menggunakan sampah plastik,” kata Sukma Elia.
Menurutnya, dengan satu kali pelatihan ini, siswa memang belum bisa menyelesaikan membuat gantungan kunci sendiri, tetapi target dari pembelajaran ini adalah mengenalkan sampah organik dan an-organik sehingga siswa bisa memilah sampah dengan baik. Selain itu, siswa juga mendapat wawasan bahwa sampah an-organik bisa dikreasikan menjadi sesuatu yang bermanfaat.
“Tentunya anak-anak tidak bisa membuat sampai selesai, tetapi anak-anak sudah mampu membuat lipatan. Harapannya, anak-anak bisa menjaga kebersihan lingkungannya, terbiasa memilah sampah organik dan anorganik serta membuangkan di tempat sampah yang sesuai jenis sampahnya,” pungkas Sukma Elia. (R-1)
Recent Comments