PORTALLNEWS.ID (Muara Enim) – “Bumi Serasan Sekundang,” tagline Kabupaten Muara Enim itu menjadi materi utama ceramah KH. Dr. Mahmudin Bunyamin, Lc., MA. pada tabligh akbar memperingati HUT Ke 79 Kabupaten Muara Enim, di halaman Kantor Bupati, Selasa (22/11/25). Menelisik secara filosofis, moto yang bermakna bumi satu kata, satu hati, satu tujuan dalam harmoni persaudaraan itu, Mahmudin mengingatkan seluruh elemen untuk memegang teguh secara lahir dan batin.
“Kabupaten Muara Enim ini tunggu tubang –istilah untuk menyebut tanah kelahiran– saya. Moto “Bumi Serasan Sekundang” adalah warisan para datuk kita yang mendirikan daerah otonom yang sekarang sudah berusia 79 tahun ini. Kini, kita diuji oleh zaman dengan pertanyaan, apakah sebagai pewaris bisa mengamankan warisan? Jawabannya harus tunggal, yakni bisa!,” kata mubaligh yang dosen Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) yang lahir di Semendo, Muara Enim ini.
Tabligh akbar berlangsung sangat meriah dalam suasana hikmat. Bupati Muara Enim Edison, Wakil Bupati Sumarni, Ketua DPRD Deddy Arianto, dan pejabat utama lainnya menjadi tuan rumah. Para tokoh agama dan tokoh masyarakat juga hadir. Antara lain, KH. Gerentam Bumi Bunyamin, Pengasuh Ponpes Al Haramain, Semendo yang merupakan kakak tertua KH. Mahmudin Bunyamin, dan ribuan jemaah dari berbagai wilayah.
Aktualisasi Bumi Serasan Sekundang
Sebagai putra daerah, Mahmudin mengakui sejak SMA sudah merantau ke Mekah, Arab Saudi hingga menyelesaikan S-2 di Yordania. Namun, darah Semendo yang mengalir di tubuh yang terbentuk dari bumi Muara Enim tak susut tergerus zaman. Ia juga mengakui, usai lulus magister tidak Kembali ke kampung halaman karena diterima menjadi dosen di Lampung.
“Saya sangat bangga sebagai orang Semendo. Bahkan, sering menyebut diri dengan istilah Jemesbon, jeme Semendo besak di kebon. Bagi saya, joke ini bukan aib, tetapi pengakuan dan rasa bangga kepada tanah kelahiran. Ini juga menjadi pagar diri, bahwa di manapun kita berkiprah, dalam profesi apapun, kita harus menjaga nama baik daerah. Dan sebagai penambah rasa bangga itu, ada ribuan tokoh besar nasional lahir dari Tanah Semendo ini,” kata Mahmudin.
Mengaktualisasi nilai dari moto “Bumi Serasan Sekundang,” Mahmudin mengajak para alim, para pejabat, para pemangku adat, para pemuka masyarakat, dan seluruh warga Muara Enim untuk menjalankan kalimat warisan leluhur itu. Sebagai kabupaten tertua di Provinsi Sumatera Selatan dengan kekayaan alam yang melimpah, kata dia, seluruh rakyat seharusnya menikmati kesejahteraan. Karunia Allah SWT. yang luar biasa ini, tambah dia, harus dikelola dengan bijak bestari berlandaskan rasa satu hati, satu kata, satu tujuan, dan dengan harmoni rasa persaudaraan sejati.
Muara Enim Bangkit Rakyat Sejahtera.
Dalam sambutan pengantarnya, Bupati Muara Enim Edison menyatakan momentum hari jadi Kabupaten Muara Enim harus dijadikan motivasi untuk membangun Kabupaten Muara Enim dengan Jargon MEMBARA! Yakni, singkatan dari Muara Enim Bangkit Rakyat Sejahtera.
“Alamnya kaya raya. Semuanya ada. Tambang, sawah pertanian terbentang luas dengan padi yang tak pernah berhenti. Kopi kita menjadi salah satu komoditas unggul. Ribuan hektare kebun karet rakyat, kebun kelapa sawit, dan lainnya. Itu semua anugerah Allah SWT. yang harus kita syukuri untuk membangun Kabupaten Muara Enim. Kuncinya, semua elemen harus bersinergi, bersatu, dan berniat baik. Setiap orang punya masa lalu, setiap daerah punya masalah. Permasalahan-permasalahan masa lalu kita jadikan pelajaran yang berharga untuk menatap masa depan yang lebih baik,” kata Edison. (SUDARMONO/R-1)

Recent Comments