Tembus Dana ADB Rp600 Miliar, Pembangunan RSPTN Unila Lanjut di 2022

Desain RSPTN Unila sesuai proposal yang diajukan ke ADB.

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Universitas Lampung (Unila) akhirnya berhasil menembus kerjasama dengan Asean Development Bank (ADB) untuk pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN). Tim RSPTN Unila telah memenuhi semua persyaratan yang diminta ADB, dan akan menandatangani MoU pada akhir November atau awal Desember 2021.

Rektor Unila, Prof. Karomani mengatakan, Unila akan menandatangani pinjaman lunak dari ADB untuk pembangunan RSPTN Unila sebesar Rp600 Miliar.

“Saya sedang menunggu tanda tangan MoU dengan ADB, kalau tidak akhir bulan ini, awal Desember, tinggal saya tanda tangan saja,” kata Karomani saat konferensi pers Refleksi Dua Tahun Kepemimpinan Rektor Unila, Kamis (25/11/2021).

Menurutnya, dengan guyuran dana dari ADB ini, maka pembangunan rumah sakit Unila akan dilakukan pada 2022.

“Sudah clear, sudah sinkron dengan Bappenas, akan dibangun gedung RSPTN, dan pusat studinya,” tutur Karomani.

Pembangunan infrastruktur RSPTN Unila juga harus sesuai dengan proposal yang diberikan ke ADB, termasuk hasil analisis struktur bangunan dana analisis dampak lingkungannya.

Menurut Karomani, keinginan Unila untuk memiliki RSPTN ini sudah lama. Saat memulai kepemimpinannya, Karomani membuat tim baru yang bekerja solid untuk melengkapi dan melayani berbagai persyaratan yang diminta oleh ADB.

“Kita buat tim baru yang solid, siang malam kita bekerja melayani syarat yang dibutuhkan ADB, malah kita juga mendapatkan bantuan dari salah satu Universitas di Korea Selatan sebesar Rp15 Miliar,” urainya.

Karomani menjelaskan, kontrak kerjasama pembangunan RSPTN Unila dengan ADB berlangsung hingga 2026. Kemudian, dilanjutkan dengan persiapan capasity building.

“Kalau operasional rumah sakit masih lama, karena kontraknya sampai 2026. Nanti kan, sebelum jadi rumah sakit itu, harus kita melakukan capasity building, pelatihan dokternya, alatnya, jadi tidak sembarangan. Kita siapin dokter spesialisnya, karena itu Unila kemarin menerima dokter spesialis sebagai dosen non-ASN, meng-hire beberapa tenaga,” kata Karomani.

Dia menjelaskan, konsep RSPTN Unila berbeda dengan rumah sakit pada umumnya. Rumah sakit Unila di desain antigempa, sistem sirkulasi udara hemat listrik, dan dilengkapi desain lingkungan hijau.

“Rumah sakit itu konsepnya berbeda, nanti ada sturbuck, ada taman, antigempa. Semua orang disitu merasa nyaman, tidak terasa di rumah sakit. Konsep rumah sakit masa depan itu begitu, dan semoga bisa menambah kesehatan pasien,” pungkasnya.