PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Sebanyak 80 orang Tenaga Kependidikan (Tendik) PLP/laboran/teknisi laboratorium di lingkungan Universitas Lampung (Unila) mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Skema Pelaksana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) BNSP.
Kegiatan sertifikasi kompetensi (serkom) berlangsung selama tiga hari, yakni 1 Agustus, 6 Agustus, dan 8 Agustus 2024, di Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian. Secara resmi dibuka oleh Rektor bidang akademik Unila Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono.
Kegiatan serkom K3 ini merupakan salah satu rangkaian dari hibah Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PRPTN) tahun 2024.
“Ini merupakan kegiatan serkom pertama untuk tendik, nanti akan ada 16 pelatihan dan serkom untuk dosen di lingkungan Unila, total target peserta sebanyak 478 orang,” kata Ketua Tim PRPTN, Prof. Mahrinasari.
Dia menjelaskan, kegiatan serkom K3 dilaksanakan mengingat banyaknya kejadian kecelakaan yang berasal dari laboratorium yang kemudian menyebar ke tempat lain. Eksperimen yang dilakukan di laboratorium seringkali memiliki potensi bahaya yang tidak terduga jika laboran tidak mengenali bahaya bahan kimia, dan radiasi dengan baik.
Potensi bahaya yang harus diwaspadai dan dikendalikan meliputi pencampuran atau eksperimen, penyimpanan bahan kimia, pembuangan sisa bahan kimia, kesalahan penggunaan bahan kimia, dan paparan terhadap laboran.
“Pelatihan K3 Laboratorium ini bertujuan untuk membantu peserta memahami aspek-aspek K3 di laboratorium,” tuturnya.
Tujuan spesifik dari program pelatihan meliputi memahami teknik identifikasi bahaya dan risiko; memahami teknik pengendalian bahaya dan risiko; memahami prinsip-prinsip higiene industri untuk mengendalikan risiko; memahami efek dan risiko kesehatan kerja serta mampu mengembangkan sistem pengendalian; memahami penggunaan dan perawatan alat pelindung diri (APD).
Selanjutnya, memahami prinsip-prinsip pemadaman api; mampu melakukan pemadaman api kecil dengan APAR; mampu melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan; mampu melakukan inspeksi K3; memahami prosedur dan penanganan keadaan darurat; serta memahami prosedur investigasi kecelakaan.
Mahrinasari berharap Pelatihan dan Sertifikasi K3 Laboratorium ini dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan para laboran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.
“Dengan pemahaman yang mendalam tentang potensi bahaya dan dapat berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat di lingkungan laboratorium Unila,” pungkasnya. (R-1)