PORTALLNEWS.ID (Pringsewu) – Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) mengadakan seminar nasional secara daring pada Sabtu, 5 November 2022 M/10 Rabiul Akhir 1444 H. Seminar bertema “Muhammadiyah Pelopor Pendidikan Terpadu” ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Pra-Muktamar Muhammadiyah ke-48.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Drs. Wanawir Am, MM., M.Pd selaku Rektor UMPRI. Seminar menghadirkan empat pemateri. Selain rektor UMPRI sebagai pembicara utama, ada Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Lampung, Prof. Dr. Undang Rosidin, M.Pd., yang juga Ketua Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung (Unila) ; Dosen Fakultas Syariah UMPRI, Dr. Rimanto, M.H.I. ; dan Dosen FKIP UMPRI, Fatahillah, S.H., M.Pd..
Rektor UMPRI, Manawir Am menyampaikan materi tentang “Penerapan Idealogi Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa”. Dia menuturkan, Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang melaksanakan misi dakwah dan tajdid untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Misi ini menjadi pondasi dan pusat inspirasi yang menyatu dalam seluruh denyut nadi gerakan dan kehidupan.
“Oleh sebab itu, Muhammadiyah bukan hanya sebagai gerakan saja, tetapi juga sebagai manhaj atau jalan kehidupan,” kata Manawir.
Materi kedua berjudul “Muhammadiyah sebagai Pelopor Pendidikan Modern Terpadu” disampaikan oleh Prof. Dr. Undang Rosidin. Dia memaparkan tahapan historis perjuangan Muhammadiyah sebagai pelopor pendidikan modern dan terpadu yang telah menempuh jalan panjang beserta lika-likunya.
Undang menekankan kepada para kader, pelajar dan alumi Muhammadiyah untuk selalu adaptif dalam kebutuhan manusia dan perkembangan zaman yang berubah sangat cepat.
Materi ketiga tentang “Revitalisasi Pancasilais Sejati dalam Perspektif Religi dan Kebangsaan yang dipaparkan oleh Rimanto. Salah satu point penting yang dia sampaikan bahwa revitalisasi pancasilais adalah membentuk karakter sesuai dengan yang dilakukan oleh para Nabi, yaitu mengolah jiwa, melakukan pembiasaan, menunjukan sikap keteladanan dan adanya dukungan dari kondisi lingkungan yang baik, sehingga religiusitas Pancasila dapat menjawab tantangan kemajemukan umat beragama.
Materi keempat “Pendidikan Pancasila Membentuk Pribadi Bangsa” yang disampaikan oleh Fatahillah menekankan tentang arah pendidikan dan karakter pelajar hendaknya digerakkan ke arah tujuan Pancasila, yakni dengan cara membentuk profil-profil pelajar Pancasila, sehingga dapat terbentuk jati diri bangsa yang selaras dengan Pancasila. (RLS/R-1)
Recent Comments