PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Universitas Lampung (Unila) melalui Komunitas Unila Orchid Lover menginiasi konservasi anggrek species alam untuk mendukung gerakan pengurangan emisi rumah kaca serta mendukung peringkat GreenMetric kampus Unila.
Kegiatan workshop dan seremonial penanaman anggrek species dilakukan di depan halaman Kampus Teknik Kimia, Sabtu, 22 Mei 2021.
Ketua panitia Elida Purba, S.T., M.Ms., menjelaskan, kegiatan konservasi anggrek species alam ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unila.
“Ini juga untuk menaikkan GreenMetric Unila terutama SDG’s ke 13 dan 15 tentang konservasi lingkungan,” ujar Elida yang merupakan ketua program pengabdian konservasi anggrek species di Unila.
Acara dihadiri oleh, Ketua DPC Perhimpunan Anggrek Indonesia Wilayah Lampung, Mamiyani Fahrizal S.E., M.M., Wakil Dekan Fakultas Teknik Unila Dr. Ahmad Zaenudin, S. Si, M.T., bersama jajaran, komunitas pecinta anggrek, penghobi anggrek dan pembudidaya anggrek di Provinsi Lampung.
Menurut Elida, ada lebih dari 700 tanaman anggrek species yang akan ditanam di pohon-pohon dan lingkungan kampus teknik. Di antaranya anggrek kuku macan (Aerides Odorata), anggrek ekor tupai (Rhyncostylis Retusa), anggrek bulan (Phalaenopsis Amabilis) asli Lampung, dan Dendrobium.
“Untuk pemeliharaan, kami sudah bekerja sama dengan tendik fakultas teknik untuk menyiram dan menjaga keamanan anggrek. Sebenarnya kami sudah mulai menanam sejak 30 April kemarin untuk test case dan alhamdulillah tidak ada anggrek yang mati dan hilang,” tutur Elida.

Melestarikan Anggrek Species Ketua Harian Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Wilayah Lampung Prof. Dr. Yusnita Said mengatakan, Indonesia dikaruniai plasma nutfah yang luar biasa. Bahkan species tanaman anggrek banyak sekali. Namun, perdagangan anggrek yang semakin gencar terlebih di masa pandemi Covid-19 menyebabkan banyak anggrek species alam terancam punah.
“Banyak yang berburu anggrek di hutan lalu dijual dengan harga murah, tapi begitu dibawa pulang banyak yang mati. Bayangkan kalau ini terjadi terus-menerus, akan banyak anggrek species yang punah. Nah, kegiatan konservasi anggrek species ini merupakan kampanye kita mendidik masyarakat bahwa anggrek alam biarlah di alam, kita kembalikan anggrek ke habitat aslinya. Kalau ingin memelihara anggrek yang hibrida saja, yang mudah dipelihara dan banyak tersedia di penganggrek,” ujar Prof. Yusnita yang juga Guru Besar Bioteknologi Pertanian Unila.
Menurut dia, saat ini langkah awal konservasi anggrek species dimulai dari kampus, ke depan akan dilakukan ke habitat aslinya yang lebih terlindungi.
“Anggrek yang ada di hutan itu punya Indonesia, anak cucu kita, bukan milik orang per orang, itu karunia Allah Subhanahu wa taala yang harus kita jaga dan pelihara bersama,” tegas Yusnita.
Dia juga berharap dengan konservasi anggrek species alam di pohon-pohon lingkungan kampus Unila dapat menggugah sivitas akademika dan masyarakat untuk mencintai pohon, menjaga kebersihan, dan keindahan lingkungan.
Sementara Ketua LPPM Unila Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., mengapresiasi kegiatan konservasi anggrek tersebut. Dia mengingatkan agar anggrek-anggrek yang sudah ditanam dipelihara dengan baik dan dijaga keamanannya agar tidak hilang.
“Saya juga mengucapkan selamat kepada Elida yang sudah mendapatkan dana hibah unggulan bidang pengabdian masyarakat. Saya usulkan ke depan juga ada seminar bagaimana tips dan trik merawat anggrek dengan sempurna,” ujarnya.
Proposal pengabdian yang diajukan Elida bersama timnya yaitu Prof. Yusnita Said, Dr. Ari Hidayati, dan Widiarti, S.Si.,M.Si., berhasil lolos dan mendapatkan dana pengabdian senilai Rp20 juta dari sumber dana BLU Unila.

Proposal berjudul “Pengurangan Gas Rumah Kaca dengan Konservasi Anggrek Species untuk Mendukung Peringkat GreenMetric Unila” itu mendapat nilai unggul dari tim LPPM Unila.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan II Fakultas Teknik Dr. Ahmad Zaenudin, S.Si, M.T. Dia menyatakan, fakultas teknik sangat mendukung program konservasi anggrek species alam ini.
“Kami sangat mendukung lokasi fakultas teknik untuk penanaman anggrek, dengan senang hati tendik di sini akan membantu pemeliharaan tanaman anggrek. Mudah-mudahan tim ini solid dan dapat mengantarkan Unila sebagai kampus percontohan konservasi anggrek species alam,” tutur Zaenudin.
Usai seremonial penanaman beberapa anggrek di pohon kampus teknik, Prof. Yusnita memberikan tips merawat tanaman anggrek menggunakan salep bud reaker, flower inducer, dan shootmire hasil racikannya.
Recent Comments