PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana mengunjungi korban banjir di tiga lokasi, yaitu Segalamider Tanjungkarang Barat, Kedaton, dan Wayhalim, Minggu (25/2/2024).
Eva turun ke lapangan bersama tim gabungan mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dishub, Satpol PP, camat, hingga aparat kelurahan.
Di lokasi, puluhan personil bergerak sesuai tugas masing-masing. Tim dari Dinas Lingkungan Hidup membersihkan sampah dan kayu-kayu yang tersangkut akibat banjir agar aliran air sungai kembali lancar.
Eva Dwiana didampingi tim melihat empat rumah korban banjir di Segalamider yang rusak parah dihantam banjir. Dinding rumah warga tersebut jebol dihantam air sungai yang mengalir deras saat banjir bandang.
Eva mengatakan musibah banjir yang melanda Kota Bandar Lampung diakibatkan oleh cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi.
“Insyaallah hari ini langsung dibangun tanggul yang rusak, dan juga ada beberapa rumah yang akan diperbaiki, lima sampai enam rumah. Untuk pendataan (korban banjir) jalan terus karena siang ini akan membagikan beras dan nasi kotak kepada seluruh korban yang terdampak banjir,” kata walikota yang akrab disapa Bunda Eva ini.
Untuk di Segalamider, lanjutnya, hingga saat ini tercatat 80 rumah terdampak banjir, dengan kondisi rumah rusak parah ada empat rumah. Sementara korban banjir di daerah Wayhalim dan Kedaton juga masih dalam pendataan.
“Ya, ratusan rumah lah terdampak banjir di empat kecamatan,” katanya.
Eva mengatakan, semua upaya untuk mencegah banjir di Bandar Lampung telah dilakukan, mulai dari pendalaman sungai, pelebaran sungai, dan bersih-bersih sungai melalui program gerebek sungai yang rutin dilakukan seminggu sekali.
Ketika ditanya tentang upaya membangun kanal banjir untuk mengatasi banjir bandang di Kota Bandar Lampung, Eva menyatakan pihak Pemkot punya rencana membuat kanal banjir seperti di Jakarta. Namun, untuk saat ini upaya tercepat yang dilakukan adalah memperkuat dan memperkokoh talud atau dinding air yang sudah ada.
Perlu diketahui, kanal banjir adalah terusan saluran air yang dibuat oleh manusia untuk mengendalikan bencana banjir akibat meluapnya aliran air atau sungai. Pada umumnya kanal banjir merupakan bagian dari aliran sungai dengan pelebaran atau pendalaman pada bagian tertentu
Dengan adanya kanal banjir, maka volume air yang masuk ke kota dapat diatur sehingga beban sungai yang mengalir di kota juga terkendali. Kanal banjir menjadi sistem makro drainase kota yang berfungsi untuk mengurangi genangan air di dalam kota dengan mengalirkannya langsung ke laut.
“Kanal banjir ada rencana (membuatnya), tapi untuk sementara ini kita akan buat talud yang lebih kokoh lagi karena ini banjirnya di luar dugaan kita, yang namanya (banjir) kiriman kita nggak bisa ngomong,” ujar Eva.
Sementara, salah satu korban banjir di Segalamider, Saili mengatakan banjir mulai terjadi sekitar pukul setengah lima sore, Sabtu (24/2/2024). Awalnya banjir masuk ke rumah mereka setinggi mata kaki, lalu mereka sekeluarga mengungsi ke tetangga di rumah sebelah yang tidak terkena banjir. Namun, saat tanggul sungai jebol, air dengan deras juga membanjiri rumah tersebut sehingga semua warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
“Karena tanggulnya nggak bisa menahan air sungai, jadi air larinya ke sini semua. Rusak semuanya, rumah jebol, peralatan elektronik nggak bisa digunakan lagi, kulkas, TV, habis semua,” kata Saili.
Saat banjir, ketinggian air mencapai se-dada orang dewasa atau lebih dari satu meter.
Saili berharap warga yang menjadi korban banjir mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung.
“Kata Bu Wali tanggul langsung direhab semuanya, mau ditinggiin juga. Alhamdulillah langsung ada tanggapan (dari pemerintah kota),” tutur Saili. (R-1)