Wisuda Itera ke-22, Rektor Canangkan Kurikulum Baru OBE Berbasis AI

Itera menggelar wisuda periode ke-22 di kampus setempat, pada Sabtu, 12 Juli 2025. FOTO/HUMAS ITERA

PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Pada momen wisuda Institut Teknologi Sumatera (Itera) ke-22, Rektor Itera Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha menyosialisasikan kurikulum baru Itera yang sejalan dengan kemajuan teknologi artificial intelligence (AI) dengan pendekatan Outcome- Based Education (OBE). Kurikulum ini mengadopsi elemen kurikulum dari sejumlah institusi ternama dunia, terutama dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

“Tahun ini kita mencanangkan kurikulum baru dalam mengantisipasi perkembangan zaman yang kita paham sekarang diwarnai dunia digital yang merupakan ruhnya teknologi AI. Nah, kita menyesuaikan kurikulum kita, untuk antisipasi nanti lulusan kita bisa beradaptasi, bisa memainkan peran-peran di masyarakat dalam berbagai bidang,” ujar Pugeg Aryantha pada konferensi pers wisuda Itera periode ke-22, di kampus setempat, Sabtu, 12 Juli 2025.

Pada wisuda ini, Itera meluluskan 555 sarjana baru dari berbagai program studi. Rektor juga memberikan apresiasi kepada tiga wisudawan terbaik, yakni terbaik pertama diraih M. Argya Putra Laksono (Prodi S1 Teknik Elektro) dengan IPK 3,90, wisudawan terbaik ke dua Shalaesya Ariffani Fabillah (S1 Teknik Fisika) dengan IPk 3,90, dan wisudawan terbaik ke tiga Hanifah Maghfira Nuraini (S1 Arsitektur Lanskap) dengan IPK 3,81.

Lebih lanjut, Rektor menjelaskan tentang kurikulum OBE berbasis AI yang secara konsep memberi perubahan pada kurikulum Itera. Walau tidak berubah secara total, tetapi terjadi perubahan signifikan pada mata kuliah yang relevan. Secara umum, kurikulum baru ini memberi pengayaan konten-konten teknologi AI pada hampir semua mata kuliah di Itera.

“Teknologi kecerdasan buatan sekarang merambah kemana-mana, sehingga hampir semua mata kuliah itu kita sisipkan aspek ini, setidaknya mahasiswa dibekali kemampuan programming. Mahasiswa diberi tugas-tugas sehingga bisa melakukan programming yang paling sederhana, yang tentunya nanti bisa dijadikan fondasi untuk mengakomodasi teknologi artificial intelligence itu,” jelas Pugeg.

“Untuk teknisnya tentunya pedagogik dan metodologinya semuanya menyesuaikan, apakah di dalam tugas khusus, praktikum, diskusi-diskusi, bahkan tugas akhirnya yang memang langsung menggunakan pendekatan AI ini,” tambahnya.

Pugeg mengatakan, kurikulum OBE bebasis AI diadopsi dari kurikulum NTU, tim Itera secara intensif berkonsultasi dengan NTU dan mendapatkan coaching dari NTU. Namun, untuk pengayaan konten kurikulum, tim Itera juga mengadopsi dari beberapa kampus dan lembaga teknologi internasional lainnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Eng. Khairurrijal menambahkan, perombakan kurikulum baru Itera ini sesuai dengan arahan dari Kemendiktiristek agar semua perguruan tinggi menggunakan OBE.

“Sekarang kurikulum 2025 Itera adalah kurikulum OBE. Untuk meramu kuliah yang ada, kami berkaca dari banyak perguruan tinggi , terutama perguruan tinggi teknologi, jadi institusi teknologi dunia yang besar, termasuk yang paling intensif melihat ke NTU,” tuturnya.

Sementara, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Itera, Arif Rohman mengatakan saat ini Itera juga semakin meningkatkan kerja sama dengan kampus dan lembaga teknologi di sekitar Asia dan Eropa. Melalui networking tersebut, baik civitas akademika maupun lulusan Itera dapat berkontribusi di skala nasional dan global. (RINDA/R-2)