PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung merilis data terkini mengenai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah musim penghujan. Sepanjang periode Januari hingga November 2025, tercatat total 382 kasus DBD. Meskipun angka kasus bulanan menunjukkan tren penurunan, Kepala Dinkes mengingatkan bahwa sebaran wilayah endemis masih sangat luas, mencakup lebih dari separuh wilayah kota.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, mengungkapkan bahwa dari total 126 kelurahan, sebanyak 78 kelurahan atau sekitar 60 persen wilayah kota masih masuk kategori endemis DBD. Sisanya, 48 kelurahan, bersifat sporadis.
“Kalau endemis itu kasusnya pasti muncul setiap tahun. Kalau sporadis tidak muncul setiap waktu,” jelas Muhtadi, Kamis, 20 November 2025, saat memberikan keterangan pers.
Rajabasa Kasus Tertinggi, Dinkes: Fogging Bukan Jawaban Utama

Dari data yang dihimpun Dinkes, Puskesmas dengan wilayah kerja Rajabasa Indah mencatat angka kasus tertinggi dengan total 49 kasus. Disusul oleh Puskesmas Bakung dengan 34 kasus, dan Puskesmas Sumur Batu dengan 29 kasus.
Muhtadi menegaskan bahwa begitu ditemukan kasus, puskesmas di wilayah terkait segera melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk mengidentifikasi potensi penularan di sekitar lokasi. Pemkot melalui arahan Walikota Bandar Lampung juga telah meminta puskesmas melakukan fogging fokus di titik rawan.
Namun, Muhtadi kembali menekankan bahwa fogging hanyalah langkah penunjang dan bukan solusi utama.
“Fogging itu bagian saja. Yang terpenting adalah memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk,” tegasnya.
Ia menilai, pola hidup dan kesadaran masyarakat adalah kunci keberhasilan pemberantasan DBD, terutama saat memasuki musim penghujan. Nyamuk Aedes aegypti sangat menyukai genangan air jernih di wadah buatan manusia.
“Kalau masyarakat membiarkan kaleng, botol, plastik bekas yang tergeletak dan kemudian terisi air hujan, itu justru tempat favorit nyamuk bertelur. Jadi tempat perkembangbiakan inilah yang harus kita hilangkan,” pungkasnya, mengimbau masyarakat untuk segera melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri dan rutin.





Recent Comments