PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) – Pemerintah Kota Bandar Lampung melakukan penertiban para pedagang di pasar pasir gintung, selasa (12/9/2023). Ratusan personel diterjunkan untuk merelokasi para pedagang ke pasar SMPEP.
Terlihat para pedagang yang berada area sekitar pasar pasir gintung merapihkan lapak-lapak mereka sendiri dan dibantu oleh petugas di lapangan. Petugas menertibkan para pedagang yang berjualan di tiga ruas jalan yakni jalan durian, jalan pisang dan jalan manggis .
Alat berat eksavator pun dikerahkan untuk menghancurkan lapak para pedagang, tidak ada perlawanan . penertiban berjalan lancer, para pedagang mengaku hanya bisa pasrah.
Salah seorang pedagang di pasar pasir gintung bernama Yanto mengaku sedih dan bingung saat lapaknya ditertibkan dan harus masuk ke pasar SMEP. Apalagi, ia sudah belasan tahun berdagang di sekitar pasar pasir gintung.
“ Enggak tau nih mas, bingung , pasraha aja , saya sudah dagang dsini belasan tahun, saya khwatir di SMEP sepi,” ujar Yanto sembari merapikan lapaknya.
Pemkot beralasan penertiban pedagang pasar psir gintung karena pasar tersebeut akan dibangun menjadi Pasar Rakyat berstandar SNI yang anggarannya dari pemerintah pusat. Mereka ditertibakan untuk pindah berdagang di pasar SMEP tidak jauh dari lokasi pasir gintung.
Sementara itu, Wakil Walikota Bandar Lampung Dedy Amrullah yang memimpin penertiban mengimbau kepada para petugas berlaku arif sehingga proses penertiban berjalan secara kondusif.
Dedy juga menjelaskan penataan ataupun penertiban pasar pasir gintung sudah terjadwal, dana pembangunannya merupakan dari pemerintah pusa, sehingga penataan harus dilaksanakan, hal ini juga sesuai dengan program Pemkot Bandar Lampung.
“Kami mohon kepada seluruh tim lakukan penertiban dengan cara-cara yang baik , jangan ada kekerasan, namun pelaksanaannya harus tetap berjalan,” kata Dedy.
Dedy mengatakan bahwa kegiatan penataan ini agar kondisi Pasar Pasir Gintung lebih baik lagi, bukan untuk mematikan usaha pedagang.
“Saya minta penertiban berjalan dengan lancar aktif dan bijaksana, tidak represif, kalau bisa dibantu memberikan pengertian kepada pedagang,” katanya.