PORTALLNEWS.ID ( Bandar Lampung ) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menetapkan Lampung sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menjadi proyek percontohan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) Perhutanan Sosial.
Penetapan ini disahkan dalam kegiatan Kick-Off: Pengenalan Pengembangan Potensi Nilai Ekonomi Karbon Perhutanan Sosial Pertama di Indonesia yang digelar di Grand Mercure Lampung, Jumat (29/8/2025). Acara dihadiri Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dan Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara KLHK dan OJK yang disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Lampung.
Wakil Gubernur Jihan Nurlela menyebut penunjukan Lampung sebagai sebuah kehormatan. Pemerintah provinsi berkomitmen mendukung penuh implementasi program NEK Perhutanan Sosial.
“Ini kehormatan besar, artinya Lampung dipercaya menjadi motor penggerak kontribusi Indonesia. Kami berkomitmen memetakan potensi kehutanan dan mendukung implementasi NEK,” tegas Jihan.
Ia menambahkan, masyarakat kini menjadi aktor utama menjaga hutan sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari hasil hutan seperti madu, kopi, sirup nira, hingga ekowisata. Dengan dukungan akses legal dan pembiayaan, petani hutan diharapkan mampu menekan deforestasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menekankan pentingnya peningkatan kapasitas penyuluh dan pengelola perhutanan sosial, terutama dalam literasi ekonomi dan pemanfaatan skema pendanaan hijau.
“Nilai Ekonomi Karbon bisa diperdagangkan, sehingga kesejahteraan petani hutan akan meningkat melalui skema ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan Lampung dipilih sebagai pilot project nasional karena potensinya besar untuk dijadikan model pengembangan NEK.
“Implementasi percontohan ini akan menjadi modeling bagi provinsi lain. Akses keuangan berkelanjutan juga akan memperkuat hulu dan hilir perhutanan sosial,” ujarnya.
Wagub Jihan pun menutup dengan ajakan agar semua pihak bergandeng tangan menyukseskan program ini.
“Jika hutan lestari, maka masyarakat akan sejahtera,” pungkasnya.
Recent Comments