PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Sebanyak 205 guru dan karyawan Al Kautsar dari unit TK, SD, SMP dan SMA mengikuti pelatihan Mindfulness for Teaching dengan narasumber Master Trainer Neuro Linguistic Programming (NLP) Hari Dewanto. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, Rabu-Jumat, 9-11 Oktober 2024, di ruang pertemuan Kantor Yayasan Al Kautsar.
Kabid Pendidikan Yayasan Al Kautsar Rizal Effendi mengatakan pelatihan Mindfulness for Teaching menggunakan metode Hypno Teaching. Tujuan kegiatan untuk memberikan teknik dan keterampilan kepada para guru untuk menjadi guru yang hadir secara utuh dengan kondisi tenang dan bahagia memberikan pembelajaran efektif kepada para siswa.
“Bapak Hari Dewanto juga seorang profesional hypno therapist dari Bogor. Beliau mengajarkan guru-guru Al Kautsar untuk menjadi guru yang penuh kebahagiaan sehingga siswa-siswa merasa aman dan nyaman selama menyerap ilmu dari guru tersebut,” kata Rizal, Senin, 14 Oktober 2024.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Ketua Yayasan Al Kautsar, Wagiso yang berharap semua guru Al Kautsar menjadi guru yang bahagia dan kreatif dalam menyampaikan materi kepada para siswa.
Dalam paparan materinya, Hari Dewanto menegaskan bahwa menjadi guru tidak boleh setengah hati, guru harus hadir sepenuh hati dengan kesadaran penuh saat memberikan pelajaran kepada para siswanya.
“Ada dua mindfulness keyword, yakni fokus hadir secara utuh, dan aware sadar secara penuh,” kata Hari Dewanto.
Bentuk aksi mindfulness for teaching adalah dengan menyadari secara penuh semua aktivitas belajar mengajar yang dilakukan dan meniatkan semua aktivitas tadi bernilai ibadah.
Mindfulness dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan, dan keajaiban pada guru sehingga guru bisa melakukan pembelajaran dengan penuh kebahagiaan.
“Jadi maindfull for teaching itu proses memperhatikan kebutuhan, pengalaman, dan perasaan dan proses campur tangan sehingga siswa mempelajari hal-hal tertentu, bahkan melampaui materi yang diberikan,” jelas Hari.
Dia mencontohkan perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran mindfulness. Diantaranya fokus pembelajaran konvensional pada pelajaran, sedangkan mindfulness pada murid-murid. Touch (sentuhan) konvensional pada logika murid, sedangkan mindfullness pada hati murid. Serta, transform pada konvensional dari tidak mampu menjadi mampu, sedangkan pada mainfulness dari tidak mau menjadi mau.
Sikap patuh pada konvensional kemampuan untuk membuat siswa melakukan apa yang Anda inginkan, sedangkan maindfulness kemampuan untuk membuat siswa melakukan apa yang mereka inginkan. (R-1)