PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – AIESEC menyelenggarakan Impact Circle 9.0 bertema “Green Youth Own Space: Crafting Sustainable for Better Cities” pada Sabtu, 15 Juni 2024, di Gedung D 1.1 Fakultas Hukum Unila.
Kegiatan AIESEC in Universitas Lampung (Unila) ini diikuti 220 peserta, terdiri dari siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah serta kampus di Bandar Lampung.
Local Committee President (LCP) AIESEC Unila, Ahmad Dzaky Nurrahman menyampaikan, kegiatan ini mengajak anak muda untuk lebih menyadari pentingnya poin dalam pembangunan berkelanjutan, terutama SDGs nomor 11, yaitu kota dan komunitas yang berkelanjutan.
“Di AIESEC sendiri memang fokus di SDGs dan kita mau mengajak teman-teman semua untuk lebih care dan aware. Especially about SDGs point 11,” ujar Ahmad Dzaky.
Panitia menghadirkan dua narasumber, yaitu Merylia, S.T., M.T., selaku Fungsional Perencanaan Bappeda Provinsi Lampung, dan Wahidin selaku Owner dan Praktisi Hidroponik Lampung.
Merylia menyampaikan materi dengan topik “Building a Green City for the Future: Unveiling the Power of SDGs 11 in Lampung”.
Menurutnya, berdasarkan poin SDGs nomor 11, yaitu menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan, perlu peran dari seluruh stakeholder.
Salah satunya dengan menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH) untuk perempuan dan anak, manula, serta penyandang disabilitas.
Hal ini membutuhkan peran dari pemerintah dan masyarakat, terutama generasi muda untuk menjaga RTH bersama-sama. Salah satu upaya yang dapat dilakukan generasi muda dalam mengantisipasi permasalahan tersebut yaitu dengan penanaman pohon dan penyediaan RTH privat.
Sedangkan Wahidin memaparkan topik tetang “Green Your Own Space: Urban Horticulture for Sustainable Communities and Wellbeing”.
Dia menjelaskan, tanaman dengan media hidroponik sering dianggap lebih baik daripada metode tanam konvensional. Media tanam dan sistem yang digunakan lebih efisien serta beragam.
Sistem yang dipakai pada tanaman hidroponik meliputi Nutrient Film Technique (NFT), Deep Flow Technique (DFT), Floating System (Rakit Apung), Fertigation (Fertigasi Tetes), Dutch Bucket System, Wick System (Sistem Sumbu), Ebb and Flow (Pasang Surut), Verticulture (Vertikultur), dan Aeroponics System.
Menurutnya, tanaman yang cocok dibudidayakan secara hidroponik mencakup golongan tanaman hortikultura, seperti tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias, pertamanan, dan tanaman obat-obatan.
Kegiatan juga melibatkan peserta secara aktif melalui sesi focus grup discussion (FGD) dan sesi presentasi. Peserta dibagi menjadi 22 kelompok, kemudian diberikan studi kasus terkait materi yang sudah disampaikan.
Harapannya, Impact Circle 9.0 tidak hanya menjadi ajang pembelajaran dan diskusi, tetapi juga sebagai wadah bagi generasi muda untuk berjejaring dan berkolaborasi mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam menciptakan kota yang lebih hijau dan ramah lingkungan. (R-1)
Recent Comments