PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Universitas Lampung (Unila) berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menerbitkan 116 joint publication (publikasi bersama) selama 2021-2024.
Atas capaian tersebut, BRIN menobatkan Unila sebagai perguruan tinggi Top #15 Kolabolator BRIN dalam bidang riset dan publikasi ilmiah.
Melalui instagram resminya, pada Senin, 14 Oktober 2024, BRIN merilis Top #24 Kolaborator BRIN yang merupakan perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.
Pada peringkat pertama ada IPB University dengan jumlah publikasi 1.131 pada subjek penelitian utama agricultural and biological science serta environmental science. Di posisi kedua Universitas Indonesia (UI) dengan jumlah publikasi 871 pada subjek penelitian utama physics and astronomy dan environmental science. Serta, posisi ketiga Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jumlah publikasi 823 pada studi subjek penelitian utama physics and astronomy dan engineering.
Sementara, Unila berada di posisi ke-15 dengan jumlah publikasi 116 pada dua subjek penelitian utama, yaitu environmental science dan agricultural and biological science.
Kolaborasi riset dan publikasi bersama Unila dengan BRIN fokus pada pencapaian tujuan SDG’s 2: Zero Hunger (penghapusan kelaparan) dan SDG’s 15: Life on Land (ekosistem darat).
Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani mengatakan, prestasi ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Unila dalam mendukung penguatan ekosistem riset nasional serta memajukkan riset dan inovasi di Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala BRIN karena telah memberi kami kepercayaan untuk bekerja sama dengan BRIN, serta penghargaan yang diberikan. Hal ini merupakan kolaborasi yang baik dalam menunjang penelitian,” kata Lusmeilia.
Dia menyatakan, bentuk kolaborasi BRIN dan Unila selama ini mencakup dana penelitian, publikasi, workshop, hingga seminar. Banyak penelitian para dosen yang memperoleh dana penelitian dari BRIN. Selanjutnya, hasil penelitian tersebut dipublikasikan bersama dengan BRIN.
“Selain itu, kami turut mengundang ahli dari BRIN untuk mengisi workshop hingga seminar untuk saling bertukar ilmu pengetahuan,” tutur Lusmeilia.
Rektor Unila menjelaskan, selama ini hambatan Unila dalam melakukan riset dan penelitian adalah keterbatasan alat-alat laboratorium. Namun, hambatan tersebut dapat diatasi dengan adanya dukungan dari BRIN sehingga penelitian berjalan lancar hingga dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional.
Lusmeilia berharap, seluruh sivitas akademika, terutama dosen dapat melibatkan mahasiswa untuk melakukan penelitian. Para dosen diharapkan mampu memanfaatkan dana penelitian yang tersedia dengan optimal sehingga menghasilkan penelitian yang dapat diterapkan masyarakat. (R-1)