Dosen ITERA Latih Warga Desa Penyangga TNWK Olah Produk Berbahan Dasar Ikan

Warga Desa Rantau Jaya Udik II, Sukadana, Lampung Timur belajar mengolah produk pangan berbahan dasar ikan, Selasa (18/10/2022).

PORTALLANEWS.ID (Lampung Timur) – Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bersama Konsorsium Jaringan Perempuan Padmarini (JPP) dan organisasi Mitra Bentala melatih warga Desa Rantau Jaya Udik II, Sukadana, Lampung Timur mengolah produk pangan berbahan dasar ikan. Pelatihan kepada warga Desa Penyangga Taman Nasional Way Kambas (TNWK) ini dilakukan selama dua hari, Senin—Selasa (17-18/10/2022).

Dosen Program Studi Teknik Industri ITERA, yang juga Manajer Program Kegiatan tersebut Rinda Gusvita, S.T.P., M.Sc., mengatakan, Desa Rantau Jaya Udik II memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Sebagian besar warga membuat kolam-kolam ikan dengan memanfaatkan rawa-rawa yang ada dan lahan tidur sekitar TNWK. Beberapa warga melakukan budidayakan ikan di dalam kolam terpal dan beton.

Menurut Rinda, selama ini hasil perikanan darat seperti nila, gurami, dan lele langsung dijual kepada agen untuk memenuhi permintaan pasar, tanpa diolah. Oleh sebab itu, pihaknya menggandeng JPP dan Mitra Bentala untuk melatih warga mengolah produk berbahan dasar ikan agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Dia berharap, setelah pelatihan tersebut, warga dapat memanfaatkan peluang usaha dan alternatif mata pencarian dengan menjual produk-produk olahan ikan. Apalagi, saat ini juga telah terbentuk Kelompok Perempuan Pengolah dan Pemasar Produk Perikanan (Poklahsar), yaitu Poklahsar Srikandi dan Poklahsar Berkah Jaya.

“Program ini harapannya mampu mendorong kebijakan di tingkat desa, pemerintah daerah, dan parapihak terkait upaya mewujudkan industri berbasis perikanan di desa dan mendukung kegiatan ekowisata yang akan berkembang di desa tersebut,” ujar Rinda.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Resort Susukan Baru TNWK, Sutaman. Dia menyampaikan dukungan terhadap kegiatan peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah produk ikan. Sutaman berharap, dengan bekal keterampilan tersebut, nantinya masyarakat dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, sehingga tidak lagi menangkap ikan di kawasan hutan TNWK.

“Bagaimana caranya meningkatkan perekonomian keluarga, dapat menopang perekonomian keluarga, sehingga dapat menyekolahkan anak-anak. Dengan meningkatnya kesejahteraan warga desa tentunya akan memberikan kontribusi pada kemajuan di Desa Penyangga TNWK ini,” kata Sutaman.

Sementara, Dosen Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung yang juga Direktur LPPOM MUI Lampung, Susilawati memberikan motivasi kepada peserta untuk kreatif mengolah ikan menjadi produk sehat yang digemari masyarakat, seperti bakso, kerupuk, keripik, nugget, abon dan lainnya.

“Tidak hanya untuk konsumsi keluarga, yang tidak kalah penting adalah bagaimana caranya kita ikut menjual produk olahan dari Desa Rantau Jaya Udik II ini di toko-toko dan supermarket. Syarat yang harus dimiliki yaitu PiRT dari Dinas Kesehatan dan harus ada sertifikat halalnya,” tuturnya. (RLS/R-1)