PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Dengan diluncurkannya mobil listrik ramah lingkungan, Universitas Lampung (Unila) berharap rangking UI GreenMetric yang berada di 15 besar dapat naik ke 10 besar di tahun ini.
Hal ini disampaikan oleh Penanggungjawab Mobil Listrik Unila, Prof. Asep Sukohar dalam sambutan pada Peluncuran Mobil Listrik Unila, Kamis (13/1/2022), di depan Kantor Rektorat Unila. Peluncuran Mobil Listrik dibuka oleh Rektor Unila, Prof. Karomani, dihadiri oleh para wakil rektor, dekanat, para dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan mobil listrik.
Asep mengatakan, perjalanan pembuatan mobil listrik ini cukup panjang dan hampir tidak terlaksana. Namun, hari ini, mobil listrik atau Elektric Vehincle Unila 1 itu berhasil dibuat atas kerjasama semua jajaran mulai dari rektor, seluruh wakil rektor, ketua penelitian dan pengabdian masyarakat, serta para dosen Unila.
“Alhamdulillah mobil listrik ini akhirnya hadir. Tentu tidak hanya Wakil Rektor 2 saja, tapi kami juga presentasi di Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor 4. Alhamdulillah terimakasih kapada ketua penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah membantu hadirnya mobil listrik ini,” ujar Asep Sukohar yang juga Wakil Rektor 2 Bidang Umum dan Keuangan Unila.
Menurut Asep, pengembangan mobil listrik Unila mendukung program Sustainable Development Goals (SDG’s) serta dapat menambah point yang cukup besar pada perangkingan UI GreenMetric.
“Ada beberapa kekurangan yang harus disempurnakan, ini asli dibuat menggunakan tangan, bukan mesin, karena bodi-nya dibuat menggunakan bahan alam, serat bambu, serat kelapa dan solar cell. Mobil ini sangat mendukung program SDG’s. Ini pointnya sangat besar,” tutur Asep.
Selain mobil listrik yang ramah lingkungan, lanjut Asep, Unila telah melakukan berbagai program untuk meningkatkan rangking GreenMetric. Diantaranya konservasi rusa, membangun embung, membangun instalasi sanitasi dan air baku, kebijakan pengurangan penggunaan plastik, koservasi anggrek alam, serta dasboard GreenMetric sebagai salah satu software yang mencatat evidence-evidence unit kerja yang mendukung sustainability di Unila, sekaligus penilaian kinerja unit dalam mendukung kegiatan dan program GreenMetric.
“Diharapkan tahun ini kita bisa naik dari urutan 15 besar UI GreenMetric ke 10 besar,” tutur Asep.
Sementara, Ketua Tim Mobil Listrik Unila, Martinus mengatakan, gagasan membuat mobil listrik sudah lama sekitar 2015. Namun, di saat itu, dia bersama tim memiliki pertanyaan besar, “Apakah kita mampu bikin?” ujar Martinus.
Martinus yang menjadi dosen membimbing mahasiswa mengikuti PIMNAS, setiap tahun membuat berbagai prototipe mobil untuk perlombaan Dikti dan mobil hemat energi.
“Pada 2021, ada tantangan dari Pak Warek 2, siap nggak bikin mobil listrik, nah mobil listrik ini kan harus ringan, karena kalau berat harus butuh motor yang besar dan baterai yang besar, makanya kami menggunakan eco-composit, serat alam untuk bodi mobil. Kami bersyukur akhirnya mobil listrik ini bisa diwujudkan,” kata Martinus.
Tim yang terlibat dalam pembuatan mobil listrik ini lintas jurusan, yaitu Martinus sendiri dan jurusan Teknik Mesin, lalu anggota tim Meizano Ardhi Muhammad (Teknik Informatika), Sri Ratna Sulistiyanti (Teknik Elektro), Akhmad Riszal (Teknik Mesin), Ahmad Yahya T.P. (Teknik Mesin), Ahmad Yonanda (Teknik Mesin), dan Gita Paramita Djausal (Administrasi Bisnis).
Adapun spesikasi mobil listrik Unila dilengkapi dengan motor listrik 3 KW, torque 70 Nm, gear ratio 1:10 dan 1:20, solar panel 100 Wp, baterai 60 V 45 Ah, top speed 45 kpj, range 100-150 kilometer, berat 400 kilogram, dan body eco-composit dari rami dan daun bambu. (R-1)
Recent Comments