Puisi “Arah Pulang” Karya Mahasiswa FH Unila Raih Emas Pada Peksiminas XII

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila), Ahmad Habib Panglima meraih medali emas pada cabang lomba penulisan puisi di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XVII.

Kegiatan yang diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Puspresnas ini digelar di Universitas Negeri Jakarta, 2 hingga 6 September 2024. Kegiatan bertujuan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam bidang seni.

Dalam lomba, Habib menulis puisi bertema lingkungan hidup dengan judul “Arah Pulang” yang berisi kritik terhadap lingkungan Jakarta yang tidak sehat, terutama polusi udara. Selain itu, ia juga mengkritik ketimpangan sosial masyarakat Jakarta.

Kegemaran Habib dalam menulis muncul sejak tahun 2021. Melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila, ia memperdalam kemampuan menulis secara umum dalam kelas menulis, seperti esai, prosa, dan puisi. Akan tetapi, akhirnya ia memutuskan untuk lebih berfokus pada sastra puisi.

“Untuk semakin mengembangkan kegemaran tersebut, saya berusaha membaca banyak buku puisi dari penyair nasional dan internasional. Saya juga mempunyai mentor dari UKMBS sekaligus penyair nasional, yaitu Agit Yogi Subandi dan Ari Pahala Hutabarat,” ungkapnya ketika diwawancara, Kamis, 12 September 2024.

Menurut Habib, puisi yang baik adalah puisi yang menggunakan semua instrumen bahasa, seperti personifikasi, metafora, simile. Selain itu, puisi dikatakan baik apabila mampu menghadirkan semacam gambar atau citra visual bagi setiap pembaca.

Selanjutnya, ia pun membagikan tips dan trik untuk mulai menulis puisi.

“Langkah awal adalah membaca puisi yang bagus, supaya diri kita bisa tergugah. Setelah itu, cari mentor yang memang seorang praktisi yang sudah diakui oleh orang banyak. Terakhir, menulislah setiap hari agar diri kita terbiasa untuk mengeluarkan seluruh ide yang ada di dalam diri kita,” pungkasnya.

Untuk ke depannya, Habib berencana untuk terus memperbaiki kualitas puisinya. Ia juga akan berusaha agar karya-karya puisi yang telah dibuat bisa diterbitkan di berbagai media nasional.

Habib berharap sastra di Indonesia terus berkembang di masa mendatang sehingga generasi muda terpantik untuk mulai menulis apapun dalam hal sastra sehingga dunia sastra bisa sampai pada semua lini. (R-1)