PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Sijado Institute bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu dan Lampung menyelenggarakan workshop “Penulisan Cerpen Berbasis Cerita Rakyat dan Budaya Lampung”, Sabtu, 13 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program alih wahana cerita rakyat dan budaya Lampung dalam bentuk cerpen modern, yang bertujuan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal melalui medium sastra yang relevan dengan generasi muda.
Ketua Sijado Institute, Udo Z Karzi, mengatakan, cerita rakyat sebagai bagian dari sastra lisan Indonesia menyimpan nilai luhur, kearifan lokal, serta panduan moral yang diwariskan lintas generasi. Namun, di tengah derasnya arus informasi dan budaya global, keberadaan cerita rakyat kian terpinggirkan, terutama di kalangan remaja. Program alih wahana ini hadir sebagai upaya menjembatani tradisi dan konteks kehidupan masa kini melalui penulisan cerpen modern, serta memberi ruang kreatif bagi remaja.
“Cerita rakyat dan budaya Lampung memiliki kekayaan nilai yang sangat relevan. Dengan pendekatan sastra modern, generasi muda dapat menafsirkan ulang kisah-kisah tersebut tanpa kehilangan akar budayanya,” ujar Udo Z Karzi.
Workshop diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa di Provinsi Lampung. Kegiatan berlangsung dalam format diskusi santai dan interaktif, dengan Yulizar Lubay dan Iin Mutmainah sebagai fasilitator. Peserta diajak menggali cerita rakyat dan unsur budaya Lampung, lalu mengadaptasinya menjadi cerpen yang kontekstual dengan realitas remaja masa kini.
Selain meningkatkan literasi dan kreativitas, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan kesadaran identitas serta kebanggaan terhadap budaya daerah. Karya-karya peserta yang dihasilkan dari workshop dan lomba menulis cerpen direncanakan akan dibukukan dalam sebuah antologi, sebagai bentuk dokumentasi sekaligus upaya pelestarian budaya. (R-2)


Recent Comments