PORTALLNEWS.ID (Jakarta) – Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar kegiatan peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN), internalisasi BerAKHLAK dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ). Kegiatan ini dilaksanakan di Chevilly Resort & Camp, Bogor, Jawa Barat selama tiga hari (9-11/11/2022).
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang berkompeten, mulai dari akademisi, praktisi termasuk pejabat eselon I dan eselon II di lingkungan Ditjen Keuda, serta tim ESQ Leadership Center Ary Ginanjar. Kegiatan diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan Ditjen Keuda Kemendagri, baik eselon I, eselon II hingga staf dan supporting staf.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuda Kemendagri, Agus Fatoni mengatakan, kegiatan capasity building dan outbond merupakan kegiatan rutin tahunan untuk meningkatkan kemampuan pegawai, mempererat silaturahmi, meningkatkan kekompakan, dan soliditas.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah untuk meng-update informasi dan kebijakan khususnya terkait pengelolaan keuangan daerah dan kebijakan lainnya,” ujar Agus Fatoni, Sabtu (19/11/29/2022).
Dia menjelaskan, kegiatan hari ini merupakan salah satu langkah roadmap budaya kerja Ditjen Bina Keuda untuk melakukan internalisasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK
Fatoni menerangkan, BerAKHLAK merupakan nilai-nilai dasar ASN yang Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. ASN, di mana pun bertugas sebagai pegawai pemerintah pusat dan daerah, harus menjadi pelayanan masyarakat serta harus mempunyai jiwa untuk melayani dan membantu masyarakat.
“Core values BerAKHLAK ini, mari kita jadikan budaya kerja kita bersama! Sehingga kita bangga melayani bangsa, bangga melayani rakyat,” jelasnya.
Fatoni melanjutkan, untuk itu, upaya pembangunan budaya BerAKHLAK menjadi aspek utama penguatan manajemen perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Penguatan peran agen perubahan atau agent of change dalam aktivasi budaya kerja ASN menjadi sorotan penting.
“Disinilah internalisasi core values menjadi penting untuk membawa organisasi birokrasi menjadi agile dan adaptif terhadap perubahan,” imbuhnya.
Fatoni juga menekankan, kinerja harus tegak lurus antara kompetensi dan energi. Kedua point tersebut harus dieksplorasi oleh ASN. Karenanya, kompetensi tanpa adanya usaha sama dengan nol, begitupun sebaliknya.
“Itulah sebabnya, ASN perlu terus meng-upgrade kemampuan diri agar bisa terus fight dan tidak tertinggal nantinya,” kata Fatoni.
Senada dengan Dirjen Bina Keuda Kemendagri, Licensed Trainer ESQ Leadership Center, Iman G Herdimansyah pada materinya mengutarakan, kunci sukses ASN adalah menjadi ASN super agility.
“Untuk mewujudkan ASN super Agility, para ASN harus memiliki change agility, yakni mampu beradaptasi dengan perubahan. Memiliki mental agility, bertahan dalam kondisi apapun, people agility, siap bekerja sama dengan siapa pun, learning agility, semangat belajar terus menerus, dan result agility, tetap berprestasi dalam kondisi apapun,” pungkas Iman G Herdimansyah.
Dia menjelaskan, berat dan ringannya tugas yang dijalani oleh ASN bergantung mindset dan niat. Tugas akan ringan bila niat kita tujukan untuk kebaikan dan kemanfaatan.
Transformasi diri ke level ASN intra-dependent dan level inter-dependent dilakukan dengan perubahan mindset melalui ESQ matrix yang diawali dengan meaning and purpose, kontribusi, perkembangan, cinta dan relasi, eksistensi diri, tantangan, dan kepastian. (R-1)
Recent Comments