PORTALLNEWS.ID – Salah satu kewajiban setiap muslim di bulan Ramadhan adalah menunaikan zakat fitrah. Zakat fitrah berfungsi sebagai penyucian dari segala hal yang kotor. Zakat bisa mencuci segala penyakit, seperti iri hati, dengki, hasad, yang ada dalam diri manusia, serta membersihkan harta yang dimiliki.
Kapan waktu terbaik membayar zakat fitrah, berapa besarannya dan bagaimana niat zakat fitrah? Berikut penjelasannya.
Melansir dari NU Online, Senin (3/4/2023), dalam surah Al-Baqarah ayat 43, Allah memerintahkan umat muslim untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan rukuk beserta orang-orang yang rukuk.
Muhammad bin Qasim Al-Ghazi dalam Fathul Qarib menjelaskan, tiga syarat yang membuat seseorang wajib membayar zakat fitrah, yaitu beragama Islam, menjumpai waktu wajibnya zakat (akhir Ramadan dan awal Syawal), serta memiliki makanan pokok yang melebihi dari kebutuhannya dan keluarganya pada saat hari raya atau malamnya.
Orang yang meninggal sebelum masuk 1 Syawal tidak diwajibkan membayar zakat fitrah, begitu pun bayi yang lahir setelah habis bulan Ramadhan.
Besaran Zakat Fitrah
Besaran zakat fitrah yang diberikan umumnya 1 sha’ atau setara dengan 2,7 sampai 3 kilogram makanan pokok yang dimakan sehari-hari.
Waktu Membayar Zakat Fitrah
Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Malik, zakat fitrah wajib dilakukan saat terbit fajar Idul Fitri.
Sementara Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hambal menyatakan zakat fitrah wajib dibayarkan sejak tenggelamnya matahari di akhir Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
Jika dibayar lebih cepat, Imam Syafi’i membolehkan selama ada sebabnya (uzur). Imam Malik dan Imam Ahmad juga sependapat, tetapi hanya dua hari atau satu hari sebelumnya.
Ada beberapa hukum dalam membayar zakat fitrah. Pertama, waktu wajib yakni sata matahari terbenam di hari terakhir Ramadhan menuju Idul Fitri.
Kedua, waktu sunnah yakni shalat Subuh dan sebelum shalat Idul Fitri. Ketiga, waktu mubah yakni pada awal bulan Ramadhan sampai hari terakhir Ramadhan.
Jika terlambat membayar zakat fitrah sampai hari raya atau setelah shalat Hari Raya Idul Fitri hingga terbenam matahari, maka hukumnya makruh.
Apabila lewat dari waktu maghrib atau sudah masuk tanggal 2 Syawal, hukumnya menjadi haram. Namun, tetap jadi utang yang wajib dibayar zakat fitrahnya.
Niat dan Doa Zakat Fitrah
Niat dan doa zakat fitrah berbeda untuk diri sendiri, anak perempuan, anak laki-laki, keluarga, dan orang yang diwakilkan.
Niat zakat fitrah untuk diri sendiri:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala.”
Niat zakat fitrah untuk anggota keluarga:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardhu karena Allah Taala.”
Niat zakat fitrah untuk anak perempuan:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti (…..) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku … (sebutkan nama), fardhu karena Allah Taala.”
Niat zakat fitrah untuk anak laki-laki:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi (…..) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku … (sebutkan nama), fardhu karena Allah Taala.”
Niat zakat fitrah untuk orang lain yang diwakilkan:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (……) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya,
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk … (sebutkan nama spesifik), fardhu karena Allah Taala.” (R-1)
Recent Comments