PORTALLNEWS.ID (Tulang Bawang) – Mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) Periode 1 Tahun 2024 melatih para petani di Desa Gunung Tapa Udik, Kecamatan Gedung Meneng, Tulang Bawang membuat pupuk organik cair (POC) dan biosaka, Minggu (28/01/2024).
Tim mahasiswa KKN Unila berjumlah tujuh orang dengan Koordinator Desa M. Satria Ladiba (Jurusan Ilmu Tanah), dan anggota Alex Sandro Nainggolan (Jurusan Teknik Elektro), Ida Septiani Anjelica (Jurusan Ilmu Hukum), Intan Wulandari (Jurusan Teknologi Industri Pertanian), Lulu Wahyu Utami (Jurusan Teknik Kimia), Nia Jessica Lona (Jurusan Agribisnis), Nur’aini Elsyifa Putri (Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis).
Satria Ladiba mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pembuatan POC dan biosaka agar petani bisa mandiri memproduksi pupuk sendiri.
“Pembuatan POC memggunakan kotoran ternak kambing atau sapi, molase (tetes tebu), yang dicampur dengan EM4 pertanian sebagai bakteri pengurai, serta air,” kata Satria.
Semua bahan dicampur hingga merata dan dimasukkan ke wadah yang tertutup rapat, fermentasi akan berlangsung selama 14 hari dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen).
Satria menjelaskan, proses fermentasi dinyatakan berhasil jika warna larutan POC kuning kecokelatan, tidak terdapat belatung, dan tidak berbau busuk. Langkah terakhir adalah memisahkan hasil fermentasi dengan cara disaring dan POC siap diaplikasikan ke tanaman.
Selanjutnya, tim KKN juga menyosialisasikan tentang biosaka, yaitu pemanfaatan larutan ekstrak tumbuhan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
“Penggunaan biosaka dalam berbudidaya tanaman sebagai salah satu upaya perlindungan tanaman berbasis ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan,” kata Satria.
Biosaka dibuat dari bahan rerumputan dan daun tanaman berpohon yang sedang dalam pertumbuhan optimal dengan ciri-ciri daun yang sehat, tidak terserang hama, jamur, virus. Warna daun hijau segar tidak terlalu tua atau muda, dan tidak boleh dari daun berlendir.
“Untuk aplikasi ke tanaman, biosaka dicampur dengan air dan disemprotkan ke daun-daun tanaman, dilakukan sekali 10 hari,” jelasnya.
Kegiatan pembuatan POC dan biosaka ini mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Gunung Tapa Udik. Bapak Sofian, salah satu petani di desa tersebut, mengatakan sosialisasi ini penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai nutrisi yang naik bagi tumbuhan.
“Kami senang sekali adanya kegiatan ini, kami jadi tahu cara membuat pupuk organik dan biosaka,,” kata Sofian.
Masyarakat Desa Gunung Tapa Udik juga antusias bertanya dan saling sharing ilmu di bidang pertanian. (R-1)
Recent Comments