PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Universitas Lampung (Unila) menggelar “Lokakarya Pengembangan Sistem Manajemen Layanan Laboratorium” untuk mengoptimalkan pelayanan laboratorium sebagai salah satu unit bisnis menuju PTNBH yang ditargetkan launching pada 2026.
Lokakarya digelar di Ballroom Hotel Radisson Bandar Lampung, selama dua hari, Kamis-Jumat, 15-16 Agustus 2024. Diikuti oleh 128 kepala laboratorium dan dosen Unila. Pihak panitia mengundang dua narasumber dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada (UGM), yakni Prof. Yusril Yusuf selaku Kepala LPPT UGM, dan Sumadi sebagai staf LPPT UGM.
Wakil Rektor Bidang PKTIK Unila, Dr. Ayi Ahadiat mengatakan kegiatan lokakarya merupakan rangkaian dari Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PRPTN) tahun anggaran 2024. Melalui kegiatan ini akan disusun blueprint Sistem Layanan Laboratorium yang transparan dan profesional. Ke depan, laboratorium Unila tidak hanya melayani kepentingan riset mahasiswa dan dosen, tetapi juga melayani industri, stakeholder dan masyarakat yang membutuhkan jasa uji laboratorium.
“Lab-lab ini diharapkan mejadi unit revenue generation, unit bisnis. Di UGM itu sudah luarbiasa layanan laboratoriumnya. Nah, ada 128 lab yang diholdingisasi di Unila, ini dalam rangka memperkuat tata kelola kita, tentu efeknya akan ada pemanfaatan dan pengembangan teknologi dan sains, ada Hak paten, HAKI, hilirisasi, dan layanan-layanan kepada masyarakat. Rutinitas akan bergeser dengan konsep yang baru,” ujar Ayi dalam sambutannya.
Dia mencontohkan, layanan laboratorium UGM yang sudah masuk dalam platform marketplace shopee memudahkan pihak industri dan masyarakat yang membutuhkan jasa laboratorium UGM.
“Kita akan melakukan hal yang sama ke depannya. Saya menyambut baik kegiatan ini karena merupakan kegiatan nyata dalam memenuhi standar minimum kelayakan finansial dan nonfinansial layanan laboratorium menuju PTNBH,” tutur Ayi.
Menurutnya, sesuai arahan Rektor Unila, diharapkan perubahan status Unila menjadi PTNBH bisa di-launching pada 2026 mendatang. Dia meminta kepada narasumber dari LPPT UGM untuk membuka silaturahmi selebar-lebarnya dengan Unila membantu Unila dalam memenuhi 8 IKU, diantaranya meningkatkan kualitas lulusan, menambah paten, meningkatkan publikasi, serta memberi layanan kepada masyarakat dan industri.
“Jika kawan-kawan di lab sudah siap, tentunya akan memastikan kenyamanan begitu PTNBH di-launching, sebab salah satu upaya untuk PTNBH adalah revitalisasi laboratorium ini,” jelas Ayi.
Dia kembali menekankan, bahwa perguruan tinggi memang bukan koorporasi, tetapi kampus dengan status PTNBH dituntut mandiri dan memiliki bisnis yang kuat, dengan kewajiban utama tetap melayani mahasiswa dan civitas akademika.
“PTNBH dituntut bisnis yang kuat, tetapi kewajiban melayani first customer mahasiswa itu selesai dulu dengan baik, customer premium itu mahasiswa,” tuturnya.
473 Dosen dan Laboran Bersertifikat BNSP
Ketua Panitia PRPTN Prof. Mahrina Sari menjelaskan, program PRPTN merevitalisasi khususnya pengelolaan laboratorium yang ada di Unila, mulai dari pra-pengadaan dan pengembangan sarana di Unila, kemudian prasarana pengelolaan lab itu sendiri.
Menurutnya, ada beberapa kegiatan pelatihan yang telah berlangsung, diantaranya pelatihan K3 Laboratorium bagi 80 tenaga teknisi, PLP, dan laboran, dimana ke-80 peserta tersebut telah dinyatakan kompeten dan bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sedangkan untuk sertifikasi kompetensi dosen terdapat 20 skema, diantaranya di FEB ada skema Certified Risk Associate atau Manajemen Risiko yang diikuti 29 dosen, serta Konsultan Inkubator Bisnis diikuti 27 dosen.
Di Fakultas Pertanian ada skema Fasilitator Budidaya Pertanian diikuti 20 dosen, dan Pengelolaan Pertanian Organik juga diikuti 20 dosen. Di FKIP terdapat skema TOT Instruktur Teknologi Level 4 diikuti 35 dosen.
“Saat ini sedang berlangsung ujian di Fakultas Kedokteran untuk Auditor Halal, ada dua puluh dosen yang ikut, dan sepuluh diantaranya dari Fakultas MIPA,” kata Mahrina.
Di Fakultas Teknik juga sedang berlangsung ujian Auditor Energi Bangunan, dan tanggal 16 Agustus besok ada pelatihan K3 Lingkungan Kerja.
Di FMIPA terdapat skema sertifikasi kompetensi Data Analis diikuti 20 dosen, dan Sistem Analis diikuti oleh 21 dosen, dan Teknis Instrumentasi diikuti 13 orang.
Kemudian di Fakultas Hukum terdapat skema Auditor Hukum yang diikuti oleh 20 dosen, dan Kontrak Hukum juga diikuti oleh 20 orang. Di FISIP terdapat skema sertifikasi kompetensi Manajer Sumber Daya Manusia, dan skema Analis Kebijakan Publik.
“Total itu 473 dosen dan laboran yang kita tingkatkan kinerja mereka dengan memiliki kompetensi bersertifikat BNSP, itu diakui secara nasional dan mereka bisa memberikan layanan baik untuk pengembangan ilmu bagi civitas akademika kita, maupun nanti kepada publik atau user yang membutuhkan layanan tersebut,” katanya.
Selain meningkatkan kompetensi laboran, teknisi, dan dosen, sebanyak 128 laboratorium yang ada di Unila juga ditargetkan untuk terakreditasi ISO/IEC 17025:2017. Menurutnya, saat ini baru tiga laboratorium Unila yang terakreditasi ISO/IEC 17025:2017, yaitu Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, dan satu laboratorium di Fakultas Teknik.
“Insyaalah Unila sudah mencoba memasuki ke arah PTNBH, memang misi revitalisasi PRPTN ini harapannya BLU menjadi PTNBH bisa terlaksana,” pungkasnya. (RINDA/R-1)
Recent Comments