• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Thursday, October 16, 2025
  • Login
Portallnews.id
Advertisement
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi
No Result
View All Result
Portallnews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Bersyukur Tanpa Henti, Bersabar Tanpa Tepi

OPINI

by portall news
October 15, 2025
in Headline
Kenyang yang Membungkam

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S.

120
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh: Sudjarwo, Guru Besar Universitas Malahayati Lampung

PORTALLNEWS.ID (Bandar Lampung) – Seorang teman lama, adik kelas pada waktu ngangsu kawruh di Bumi Sriwijaya yang sekarang menjadi saudagar sekaligus ulama di jantung Lumbung Pangan Sumatera Selatan, rajin berkirim tulis, terutama berkaitan dengan persoalan langit. Bahasanya enak, sederhana khas santri, dan mudah dicerna. Kali ini beliau berkirim warta tentang bagaimana perlunya bersyukur dan bersabar yang semua tak memiliki tepi. Tentu tulisannya berdasarkan perintah-perintah langit yang menjadi ciri khas beliau. Tulisan ini mencoba melengkapi pemikiran itu; akan tetapi dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari kacamata Filsafat Kontemporer.

Di tengah dunia yang bergerak cepat, penuh dengan ketidakpastian, perubahan teknologi yang masif, serta krisis identitas dan makna yang seringkali menyelimuti kehidupan manusia modern, pertanyaan tentang bagaimana seharusnya manusia hidup kembali mencuat dengan relevansi yang tinggi. Tema “Bersyukur Tanpa Henti, Bersabar Tanpa Tepi” seakan menjadi seruan eksistensial yang memanggil individu untuk menyelami kembali makna dasar keberadaan mereka di dunia ini. Dari kacamata filsafat kontemporer, tema ini dapat dibaca sebagai usaha manusia untuk tetap menjaga keutuhan eksistensialnya di tengah gelombang realitas yang tidak menentu.

Baca Juga

Masyarakat Adat Buay Mencurung Gugat PT Sumber Indah Perkasa ke PN Menggala

Bandar Lampung Tawarkan Wisata Lengkap dari Laut hingga Perbukitan

Dua Siswa SMA Al Kautsar Melaju ke OMI Nasional, Kepala Sekolah Raih Penghargaan

Pada kerangka berpikir kontemporer, manusia tidak lagi dipandang semata sebagai makhluk rasional yang terikat pada struktur mutlak atau nilai-nilai absolut. Sebaliknya, manusia adalah subjek yang terus-menerus membentuk dan didefinisikan ulang melalui pengalaman, relasi sosial, dan konteks budaya dimana dia berada. Dalam konteks ini, bersyukur dan bersabar bukan hanya bentuk ekspresi moral atau keagamaan semata, melainkan juga sikap eksistensial yang mencerminkan kesadaran akan keterbatasan diri serta pengakuan terhadap kompleksitas dunia.
Bersyukur tanpa henti, dalam pemahaman kontemporer, bukan sekadar pengucapan terima kasih kepada Tuhan, melainkan suatu bentuk perlawanan terhadap kecenderungan nihilistik yang kerap hadir dalam masyarakat modern; sehingga capaian-capaian statistik sering menjadi ukuran.

Dunia saat ini sangat terobsesi dengan produktivitas, pencapaian, dan perbandingan. Rasa cukup seolah menjadi barang langka. Dalam atmosfer semacam ini, syukur menjadi tindakan radikal; sebuah penegasan bahwa hidup ini, meskipun tidak sempurna, tetap layak dijalani dan dihargai. Bersyukur berarti menerima realitas sebagaimana adanya, bukan dengan pasrah yang fatalistik, melainkan dengan keterbukaan akan kemungkinan makna yang bisa ditemukan bahkan dalam hal-hal paling biasa.

Syukur adalah pernyataan bahwa keberadaan itu sendiri adalah anugerah. Dalam dunia yang sering kali memaksa manusia untuk merasa kurang, untuk terus mengejar lebih banyak lagi, sikap bersyukur menjadi semacam pemberontakan sunyi terhadap narasi kekurangan. Dengan bersyukur, manusia membebaskan dirinya dari ilusi bahwa nilai dirinya hanya tergantung pada apa yang ia miliki atau capai. Ia kembali pada kesadaran bahwa eksistensinya sendiri sudah mengandung nilai yang tak terhingga.

Namun, syukur yang sejati tidak bisa dipisahkan dari kesabaran. Bersabar tanpa tepi bukan berarti menyerah pada keadaan, melainkan justru menunjukan kekuatan batin untuk terus bertahan, berproses, dan melangkah walaupun jalan hidup sering kali tidak sesuai harapan. Kesabaran dalam kerangka kontemporer adalah bentuk keberanian untuk tinggal bersama ketidakpastian tanpa tergesa-gesa mencari jawaban yang instan. Ini adalah cara manusia menjaga dirinya tetap utuh di tengah krisis dan perubahan.

Ketika syukur dan sabar dipadukan, keduanya membentuk semacam siklus dialektika eksistensial. Syukur memberi makna pada apa yang sudah dan sedang dimiliki, sementara sabar memberi ruang bagi apa yang belum dan mungkin tak akan pernah tercapai. Keduanya saling menopang: syukur mencegah kesabaran berubah menjadi keputusasaan, sedangkan kesabaran menjaga syukur tetap hidup meski dalam kondisi yang sulit. Dalam pandangan filsafat kontemporer, yang sangat menekankan pada ketidaktentuan dan keterbukaan, kedua nilai ini justru menjadi fondasi untuk hidup yang autentik.

Manusia kontemporer sering kali merasa terasing; dari orang lain, dari lingkungan, bahkan dari dirinya sendiri. Dalam keterasingan ini, syukur dan sabar bisa menjadi jembatan yang menyambungkan kembali manusia dengan dunia dan dengan dirinya. Syukur menghubungkan manusia dengan momen kini, mengajak dia hadir secara penuh dalam kehidupan yang sedang berlangsung, sedangkan sabar membuka jalan menuju masa depan tanpa ketergesaan, tanpa keputusasaan.

Dari sudut pandang ini, tema “Bersyukur Tanpa Henti, Bersabar Tanpa Tepi” bukanlah sebuah slogan pasif atau pelarian dari realitas. Sebaliknya, ini adalah undangan untuk memasuki dimensi terdalam dari keberadaan manusia, di mana makna hidup tidak lagi dicari di luar, tetapi ditemukan di dalam diri kita sendiri. Dalam dunia yang serba relatif, bersyukur dan bersabar menjadi poros utama yang bisa menuntun manusia untuk tetap utuh dan bermartabat.

Kehidupan hari ini tidak pernah memberikan jaminan, dan masa depan tidak pernah bisa diprediksi dengan pasti. Namun, dengan bersyukur dan bersabar, manusia tidak lagi terombang-ambing oleh angin zaman. Ia memiliki akar yang tertanam dalam makna, bukan dalam pencapaian. Ia hidup tidak untuk menguasai dunia, tapi untuk hadir secara otentik di dalamnya.

Pada akhirnya, bersyukur tanpa henti dan bersabar tanpa tepi adalah pilihan sadar untuk hidup dengan utuh, untuk merangkul hidup dengan segala paradoks dan ketidaksempurnaannya. Ini adalah panggilan bagi manusia modern untuk keluar dari alienasi yang diciptakan oleh sistem nilai yang menyesatkan, dan kembali pada kedalaman eksistensial yang otentik. Dalam syukur, kita menemukan keindahan dari hal-hal kecil yang selama ini sering luput. Dalam sabar, kita membangun kekuatan untuk tetap berjalan dan tegar, walau perlahan, menuju hidup yang lebih bermakna.
Salam Waras (R-1)

Previous Post

Dua Siswa SMA Al Kautsar Melaju ke OMI Nasional, Kepala Sekolah Raih Penghargaan

Next Post

Bandar Lampung Tawarkan Wisata Lengkap dari Laut hingga Perbukitan

Next Post
Bandar Lampung Tawarkan Wisata Lengkap dari Laut hingga Perbukitan

Bandar Lampung Tawarkan Wisata Lengkap dari Laut hingga Perbukitan

Masyarakat Adat Buay Mencurung Gugat PT Sumber Indah Perkasa ke PN Menggala

Masyarakat Adat Buay Mencurung Gugat PT Sumber Indah Perkasa ke PN Menggala

No Result
View All Result

Recent Posts

  • Masyarakat Adat Buay Mencurung Gugat PT Sumber Indah Perkasa ke PN Menggala
  • Bandar Lampung Tawarkan Wisata Lengkap dari Laut hingga Perbukitan
  • Bersyukur Tanpa Henti, Bersabar Tanpa Tepi
  • Dua Siswa SMA Al Kautsar Melaju ke OMI Nasional, Kepala Sekolah Raih Penghargaan
  • Menko Infrastruktur AHY Tinjau Fasilitas Sekolah Rakyat 32 di Lampung Selatan

Recent Comments

  • portall news on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
  • Icha on British Propolis Dapat Mengobati Berbagai Penyakit Ini
Portallnews.id

© 2020 Portallnews.id

PORTALLNEWS.ID hadir ke tengah masyarakat memberikan sajian berita yang berkualitas dan berimbang.

  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
  • Hukum & Kriminal
  • E-Magazine
  • Politik
  • Lampung
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Pendidikan
  • Olahraga
    • Kesehatan
  • Ekonomi

© 2020 Portallnews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist