PORTALLNEWS.ID (Lampung Selatan) – Sumber air panas yang mengalir deras dari sumur bor milik warga Desa Sidodadi 1, RT 33/RW 3, Jatimulyo, Jati Agung, Lampung Selatan, dijadikan sebagai terapi kesehatan oleh warga sekitar.
Lahan tempat munculnya semburan air panas itu adalah milik Subadri yang awalnya bertujuan membuat sumur bor untuk kebutuhan rumah tangga, dan untuk menyiram tanaman di lahan belakang miliknya.
Saat didatangi ke lokasi, Selasa (29/6/2021), semburan air panas sudah dipasangi dengan pipa panjang membentuk pancuran. Sumber air panas tidak habis-habis mengalir deras sejak ditemukan seminggu lalu, Jumat (26/6/2021), sekitar pukul 12.00 WIB. Air panas ramai digunakan warga untuk mandi sebagai terapi kesehatan.
Salah satu warga yang sudah beberapa kali mandi air panas, Ngadiyo, mengaku badannya terasa lebih enak dan segar usai mandi disana.
“Waktu pertama mandi, rasanya nyelekit-nyelekit, kayak ditusuk jarum gitu, tapi habis mandi badan terasa lebih sehat dan segaran,” ujar Ngadiyo.
Dia mengaku harus mencari waktu sampai sumber air panas sepi dari pengunjung yang mandi.
“Kalau pagi itu ramai banget warga yang mandi, jadi kadang saya siang mandinya, kalau udah agak sepi, paling enak itu kalau mandinya malam,” tuturnya.
Kronologi Penemuan Sumber Air Panas
Sementara itu, pemilik lahan, Subadri, memaparkan pengeboran sumur di lahan miliknya dilakukan Jumat lalu, 26 Juni 2021. Sekitar pukul 12.00, dari sumur bor sudah mulai keluar air, tapi masih belum bersih, banyak lumpur.
“Habis jumatan, aku kesini, Alhamdulillah airnya udah keluar banter. Insyaa Allah nanti dibantu doanya ya, bisa bermanfaat bagi orang banyak,” ujar Subadri.
“Pertama dingin karena kotor kan, nguras, tambah panas, tambah panas, semakin bersih semakin panas,” tambahnya.
Kedalaman sumur diperkirakan sekitar 85-88 meter menggunakan 22 batang paralon.
Menurut dia, awalnya sumur bor itu dibuat karena dia mau membangun rumah di lahan itu.
“Sebenarnya kan aku mau bangun rumah, terus untuk nanam-nanam sayuran di belakang, mau pindah ke tempat yang agak luas, gitu kan,” kata Subadri.
Dia juga menguji kekuatan semburan air dengan memasang dua pipa, tapi semburan air mentok pada ketinggian sekitar 5 meter.
“Jadi menurut saya ini murni sumber mata air panas, bukan semburan yang kuat,” ujarnya.
Sampel Air Diuji Laboratorium
Menurut Subadri, hari ini, pihaknya sudah mengantarkan sampel air panas ke Laboratorium di Kalianda, Lampung Selatan untuk mengetahui kandungan air.
“Insyaa Allah besok, Pak Bupati mau berkunjung kesini,” tuturnya.
Jika sudah keluar hasil laboratorium dan lokasi air panas diresmikan oleh pemerintah Lampung Selatan, dia berencana membangun lokasi tersebut sebagai tempat wisata lokal.
“Nanti kalau sudah resmi, rencananya mau tak plester, lalu tak bikin kincir jadi bisa buat mandi 5-6 orang, nanti juga ada untuk perendaman kaki, rencananya begitu,” kata Subadri.
Dia menegaskan tidak akan mematok atau memungut biaya tinggi untuk mandi di lokasi air panas yang muncul di lahannya tersebut.
Subadri mengaku hanya akan menyediakan kontak infak yang bisa diisi oleh pengunjung yang mandi.
“Infak Rp2000 saja, kalau bawa mobil Rp500 sama biaya parkir, itu rencana saya,” pungkasnya.
Recent Comments